Ilustrasi, bendera Merah Putih berkibar di antara bendera Palestina. (Foto: Istimewa) |
ORGANISASI Konferensi Islam (OKI) atau Organization of
Islamic Cooperation (OIC) dibentuk pada 25 September 1969 di Maroko. Awal
keanggotaan 30 negara dan kini menjadi 57 negara, termasuk Indonesia. Peristiwa
yang mendorong terbentuknya OKI adalah pembakaran Masjid Al Aqsho oleh Zionis
Israel.
Kini peristiwa penyerbuan tentara Zionis Israel ke dalam
Masjid Al Aqsho dengan melakukan penganiayaan terhadap jama'ah yang sedang
beribadah pada akhir Ramadhan 1442 Hijriah telah memicu konflik
Palestina-Israel. Ditambah dengan pengusiran paksa warga Palestina di Sheikh
Jarrah Yerussalem Timur. Dunia Islam marah mulai dari sekadar mengutuk
hingga, beberapa negara, mempersiapkan pasukan untuk membantu perlawanan bangsa
Palestina.
Perlawanan hebat para pejuang sayap militer Palestina Hamas dan
bangsa Palestina telah mengejutkan negara Zionis Israel. Roket-roket Al Qassam
milik Hamas terus menghantam dan membombardir kota-kota Zionis Israel termasuk
ibu kota Tel Aviv. Di samping meminta tolong sekutu utamanya Amerika Serikat,
Israel seperti biasa kembali melakukan serangan brutal kepada warga Palestina
khususnya di Jalur Gaza. Dan Palestina butuh pertolongan dari dunia Islam.
Meski Turki dan Yordania sudah mulai bersiap mengerahkan
pasukan, OKI harus segera bersidang dan tidak bisa berlama-lama. Ambil langkah
strategis dan konkrit, sepakati pengiriman pasukan. Meski dimulai dengan
beberapa negara. Arogansi dan sikap brutal Zionis Israel tidak bisa dibiarkan.
Al-Aqsha dan Palestina harus segera dibebaskan dan dimerdekakan. Dengan unjuk
kekuatan. Perundingan bertele-tele hanya menguntungkan penjajah Zionis Israel.
Kekuatan perlawanan telah ditemukan dan kelemahan Zionis Israel
telah diketahui. Panik kaum Zionis. Isu Israel akan hilang muncul karena
benteng pertahanan Israel telah bisa dijebol. Roket Al Qassam adalah kunci.
Dapat menjangkau seluruh kota Israel dan menembus Iron Dome andalan pertahanan
Israel.
Teringat jebolnya benten Konstantinopel oleh pasukan Al
Fatih yang berakibat ambruk kerajaan Romawi Byzantium secara dramatis. Kuncinya
adalah Meriam Dardanella atau Meriam Orban atau Meriam "The Muhammed's
Greats Gun" yang mampu menjebiol benteng tebal Konstantinopel. Turki
akhirnya mampu menaklukkan Romawi yang kuat.
Pandemi tak boleh jadi halangan. Buat draft yang siap
disepakati baik lewat sidang OKI offline atau online. Tahap satu bantu agar Hamas
dan kekuatan lain Palestina memperkuat persenjataan khususnya jumlah dan
kualitas roket-roket Al Qassam. Tahap berikut kirim pasukan dan bantuan lain
baik medis serta renovasi kerusakan di kota-kota Palestina.
Palestina dan Masjid Al Aqsho harus segera dibebaskan
dan dimerdekakan. Rakyat di negara-negara OKI siap untuk melangkah berjuang dan
membantu. Tinggal para pemimpin yang berjiwa merdeka yang dibutuhkan keberanian
sikapnya untuk pengambilan keputusan. (***)
Penulis adalah Pemerhati Politik dan Kebangsaan.
0 Comments