Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Isteri Minta Cerai Karena Tidak Mau Repot Merawat Suami Sakit

 

Seorang istri rela merawat suaminya sakit. 
(Foto: Istimewa) 



Oleh: Nur Hidayat

 

BARU tiga tahun menikah, isteri itu minta cerai karena suaminya sakit. Alasan yang logis? Tidak mau susah, lelah, dan repot merawat suami yang sakit. Alasan yang tidak ada kaitannya dengan kesetiaan. Atau nilai lain yang sejenis. Ada yang menyalahkan, ada yang membenarkan.

Sebaliknya, tidak sedikit isteri setia, yang dengan sabar dan telaten merawat suaminya yang sakit. Bertahun-tahun. Dia sadar sepenuhnya, merawat suami adalah kewajiban isteri. Sudah seharusnya. Hingga akhirnya suaminya meninggal, dalam pelukannya.

Ganeshayu Roesmayanti membuktikan kesetiaannya pada sang suami. Kini, ia harus mengurus suaminya yang sakit keras, mengasuh anak yang masih berusia 15 bulan, dan mencari nafkah sekaligus. Semuanya ia hadapi sendirian dan dengan penuh ketegaran.

Pengorbanan istri merawat suaminya yang sakit ini awalnya diceritakan oleh Icha Rie Sa. Ia menulis di laman facebooknya tentang keteguhan kisah teman masa kuliahnya yang setia merawat suaminya yang sakit keras.

Suaminya divonis mengidap penyakit TBC (TB-Paru), maag akut yang menyebabkan malnutrisi berat, dyspepsia. Juga dehidrasi. Sudah 1 tahun kondisi suaminya tidak ada perubahan bahkan semakin memburuk.

Sebaliknya, perbuatan seorang istri di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), ini sungguh biadab. Dia tega menendang suaminya yang menderita stroke saat sedang dimandikan di halaman rumah. Video kejadian ini pun menjadi viral di media sosial dan memicu kemarahan warga.

Dalam video berdurasi 5 menit ini, sang istri, Rukyah (45), warga Desa Dasan Lian Daya, Desa Aikmel Utara, bersama anaknya, terlihat sedang memandikan suaminya Husen (60), yang menderita stroke di halaman rumah.

Sambil menyiramkan air dari keran ke arah suaminya yang duduk di lantai, Rukyah menendang kakinya. Tak lama kemudian, dia kembali mengomel sambil menendang kepala sang suami. Sang suami yang mendapat perlakuan keji hanya bisa pasrah. Si anak pun terlihat meniru perilaku ibunya. Dia mencipratkan sabun dari kain yang digunakan menggosok badan ke wajah sang ayah.

Rasulullah SAW bersabda, "Perhatikan bagaimana hubunganmu dengannya karena suami merupakan surgamu dan nerakamu.” (HR Ahmad). Isteri yang baik pada suami kelak akan bahagia di akhirat dan juga sebaliknya.

Bagaimana gambaran kehidupan seorang isteri di akhirat adalah sesuai dengan gambaran perbuatan yang dilakukan pada suaminya. Perlakuan dua isteri di atas adalah contoh siapa yang akan masuk surga atau neraka.

Isteri yang setia merawat suami sakit adalah isteri yang sabar. Salah seorang teladan adalah Khadijah yang sabar dan setia mendapingi Rasulullah dalam masa sulitnya. Khadijah rela memberikan semua hartanya untuk dipergunakan di jalan dakwah Islam. Perbuatan Khadijah tersebut menjadikannya sebagai sosok wanita teladan yang memiliki derajat yang mulia di sisi Allah.

Sekarang tidak sedikit dijumpai seorang isteri yang membangkang kepada suaminya, berkelakuan tidak baik terhadap suaminya. Bahkan ada sampai memaki suaminya dan selingkuh dengan pria lain. Berkhianat. Tidak salah bila perempuan lebih banyak menjadi penghuni neraka.

Sabda Rasulullah SAW, “Aku diperlihatkan neraka, ternyata kebanyakan penghuninya adalah wanita, disebabkan mereka kufur.“ Ditanyakan, “Apakah mereka kufur kepada Allah?”

Beliau bersabda, “Mereka kufur kepada suami, kufur terhadap kebaikan. Seandainya kamu berbuat baik terhadap seseorang dari mereka sepanjang masa, lalu dia melihat satu saja kejelekan darimu maka dia akan berkata: ‘Aku belum pernah melihat kebaikan sedikit pun darimu.“ (HR : Bukhari dan Muslim).

 

 Penulis adalah pemerhati masalah sosial.

Post a Comment

0 Comments