Gubernur Banten H. Wahidin Halim. (Foto: Istimewa) |
Hal itu diungkapkan oleh Gubernur dalam telekonferensi Rapat
Koordinasi dengan Kementerian Perhubungan Terkait Pengendalian Transportasi Hari
Raya Idul Fitri 1442 H di Provinsi Banten dari Ruang Rapat Rumah Dinas Gubernur
Banten, Jalan Jenderal Ahmad Yani No. 158, Kota Serang, Selasa (4/5/2021).
"Tinggal kita bagaimana melakukan penataannya," ujar
Gubernur dalam rakor yang diikuti oleh Bupati/Walikota se-Provinsi Banten,
Forkopimda Provinsi Banten serta Forkopimda Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten.
Dikatakan, posisi Provinsi Banten yang berada di ujung Barat
Pulau Jawa sangat strategis. Selain itu, sekitar 63 persen penduduk Provinsi
Banten merupakan pendatang. Termasuk pula penduduk Jakarta yang sebagian besar
tinggal di Tangerang Raya. Sehingga pada tahun ini Polda Banten mengajukan 19
titik penyekatan. Tangerang Raya yang masuk aglomerasi dengan Jakarta, namun
memiliki kedekatan dengan Pandeglang.
Gubernur menyarankan saat pemberlakuan larangan mudik agar
kereta komuter tidak sampai Rangkasbitung alias cukup sampai Tangerang Raya.
Sehingga hanya beroperasi di daerah aglomerasi.
Gubernur mengingatkan untuk antisipasi aktivitas masyarakat
sesudah lebaran. Masyarakat yang tidak mudik akan melakukan halal bihalal,
wisata, dan ke mall atau pusat perbelanjaan.
"Kalau orang Tangerang Raya tidak boleh ke pantai di
Banten Barat mungkin bisa diminimalisir. Pariwisata yang dibuka bisa
menimbulkan kerumunan masyarakat dari wilayah luar. Kecuali kalau hanya untuk
wisatawan lokal," ungkap Gubernur.
"Pusat-pusat perbelanjaan di Tangerang Raya akan ramai
oleh penduduk yang tidak mudik," tuturnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan Provinsi
Banten merupakan salah satu tujuan mudik nomor lima di Pulau Jawa setelah Jawa
Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Yogyakarta.
Menhub berharap operasi penyekatan dilakukan secara
simpatik. Perkiraan sekitar 2 juta pemudik berasal dari Banten. Bandara
Soekarno-Hatta diperketat dengan dua kali tes PCR dan karantina lima hari serta
memperhatikan travel gelap di Pelabuhan Merak.
Sementara itu, Kasatgas Covid-19 yang juga Kepala BNPB Doni
Monardo mengungkapkan Provinsi Banten termasuk provinsi dengan tingkat
pengendalian kasus Covid-19 yang lebih baik. Hal itu ditunjukkan tren kasus
aktif yang rendah (4,32 persen), tingkat kesembuhan yang tinggi (93,14), serta
tingkat kematian yang rendah. Ketiga indikator itu lebih rendah dari nasional.
"Kondisi ini tentunya bisa kita pertahankan, karena
beberapa daerah khususnya di Pulau Sumatera mengalami peningkatan. Biasanya
tidak menunggu lama untuk terjadi peningkatan pesat/ eksponensial," ungkap
Kasatgas Covid-19.
"Kita harus tegas mengatakan jangan mudik. Lebih baik
kita sekarang cerewet, daripada korban berderet-deret. Diharapkan Posko PPKM
Mikro diminta memberikan fasilitasi virtual kepada masyarakat kurang
mampu," tuturnya.
Rakor turut diikuti Bupati/Walikota se-Provinsi Banten,
Forkopimda Provinsi Banten, serta Forkopimda Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten.
(*/pur)
0 Comments