Walikota Tangerang Arief R. Wismansyah menuangkan bahan baku RDF ke dalam wadah. (Foto: Istimewa) |
Arief mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang sudah
melakukan kesepakatan bersama dengan PT Indonesia Power (IP) tentang penyediaan
bahan bakar jumputan padat untuk cofiring Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
"Guna memaksimalkan tata kelolanya maka kami tinjau
alur prosesnya, agar dengan cermat dapat kita hitung tahapan serta optimalisasi
pengelolaannya," ucap Arief.
Arief menjelaskan RDF adalah bahan bakar yang berasal dari
sampah yang sudah melalui proses pemilahan homogenisasi menjadi ukuran kecil
atau dibentuk menjadi pelet/briket yang dapat digunakan pengganti bahan bakar
batubara bagi industri.
"Proses RDF ini kita pisahkan besi, kaca, dan batu atau
sampah yang keras lalu kita pilah sampah yang anorganik dan organic. Lalu
diolah menjadi bahan bakar alternatif," jelas Arief.
Arief memaparkan saat ini Pemkot Tangerang mengolah 2 ton
sampah perharinya. Sampah tersebut dilakukan pengeringan melalui proses
biodrying selama 3 hari dan dicacah menjadi bahan bakar energi terbarukan
curah.
"Komposisi sampah yang kami olah yaitu 60 persen sampah
perkotaan, 20 persen sampah rumah tangga, dan 20 persen sampah cacahan kayu.”
"Setelah dilakukan pencacahan maka volume akan
mengalami penyusutan 50 persen. Harapannya bisa mengurangi beban penampungan
TPA sampah Rawa Kucing. Target kita adalah 5 ton perhari sampah terolah secara
bertahap," tukas Walikota. (*/pur)
0 Comments