Ujang Giri, Jubir Gubernur Banten. (Foto: Istimewa) |
Hal itu disampaikan oleh Ujang Giri - Juru Bicara Gubernur
Banten H. Wahidin Halim memberikan tanggapan soal demo yang dilancarkan
mahasiswa berbendera Kumala.
Pria yang akrab disapa Ugi ini mengatakan demo mahasiswa
merupakan saran dan masukan terhadap Gubernur.
"Saran yang disampaikan oleh Kumala melalui aksi demo
sebagian besar sudah direalisasikan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur mulai dari
tata kelola pemerintahan, infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan bidang
lainnya," ujar Ugi kepada wartawan di Kota Serang, Kamis (8/4/2021).
Saat ini, kata Ugi, sudah tampak perubahan yang signifikan
di Banten, terutama dalam hal pengentasan korupsi dan tata kelola keuangan. Hal
itu terbukti dengan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 4 kali
berturut-turut dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) dan
penghargaan anti korupsi dari KPK RI kepada Gubernur Banten.
"Sejarah mencatat Banten yang dulu dikenal sebagai
daerah terkorup. Sekarang pada era WH- Andika jadi daerah anti korupsi di
Indonesia, dapat penghargaan dari KPK RI (Komisi Pemberantasan Korupsi Republik
Indonesia-red) serta laporan pertanggungjawaban keuangan mendapatkan WTP 4 kali
berturut-turut dari BPK RI,” katanya.
Sektor infrastuktur, imbuh Ugi, yang menjadi kewenangan
Pemerintah Provinsi Banten, sudah bayak perubahan. Bahkan, inspratuktur jalan
yang merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Banten hanya tersisa 14 kilometer
dari sekitar 746,9 Kilometer panjang jalan sudah dibenahi.
"Soal infrastruktur jalan yang menjadi kewenangan
Provinsi Banten tinggal sekitar 14 kilometer lagi jalan yang belum mantap,
sebelumnya ditargetkan tahun 2020 rampung tapi sempat terpending karena
refocusing akibat covid-19, tahun 2021 dilanjutkan. Hal ini termasuk jembatan
milik provinsi yang putus di Lebak akibat banjir bandang itu telah dianggarkan
tahun 2021 sebesar Rp 169 miliar untuk penanganan jalan dan jembatan, saat ini
sedang proses tender," tutur Ugi.
Pendidikan terus ditingkatkan, kata Ugi, ada sekitar 34 unit
sekolah baru yang akan segera dibangun serta ruang-ruang kelas baru. Selain itu,
tingkat kesejahteraan para guru tingkat SLTA baik negeri maupun swasta telah
diperhatikan oleh Pemprov Banten melalui pemberian insentif.
Ugi menanggapi masih adanya pihak yang mempertanyakan soal
berobat gratis pakai Kartu Tanda Penduduk (KTP).
"Soal berobat gratis pakai KTP sebelumnya telah dibahas
bersama DPRD Banten dan disepakati untuk dianggarkan, tetapi ada larangan dari
Pemerintah pusat, termasuk rekomendasi dari KPK RI bahwa Pemprov Banten harus
terintegrasi dengan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui BPJS
Kesehatan," ujar Ugi.
Pemprov Banten, kata Ugi, tiap tahunnya telah menganggarkan
per tahun sekitar Rp 200 miliar untuk menanggung iuran BPJS kesehatan bagi
masyarakat Banten yang kategori tidak mampu dan menjadi Penerima Bantuan Iuran
(PBI) BPJS Kesehatan dari Pemprov Banten. Artinya kesehatan gratis yang
diprogramkan oleh WH - Andika telah terealisasi melalui kartu BPJS kesehatan
yang iurannya ditanggung Pemprov Banten. Selain itu, masyarakat Banten yang
tidak punya BPJS bisa mendapatkan layanan berobat gratis di rumah sakit milik
provinsi.
"Tingkat kesejahteraan masyarakat Banten di atas
rata-rata nasional. Data menunjukan tahun 2020 angka kemiskinan Banten terendah
kedua se-Jawa dan terendah ke-8 se-Indonesia. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Banten ke delapan besar di atas rata-rata capaian nasional sebesar 72,45
sedangkan nasional hanya 71,94," papar Ugi.
Berikut tuntutan aksi demo yang dilakukan Kumala, wujudkan
tata kelola pemerintahan yang bai sesuai dengan janji politik Gubernur Banten.
Entaskan kemisinan di Provinsi Banten. Kemudian, lengkapi dan bangun sarana
pra-sarana sekolah tingkat SMA/SMK/SKH yang masih terbengkalai di setiap daerah
sesuai dengan tujuan negara.
Selain itu, bangun segera infrastuktur pasca bencana alam di
Lebak dan bangun rumah layak huni bagi masyarakat terdampak tanpa syarat.
Wujudkan pemerataan kesehatan bagi masyarakat sesuai dengan janji politik cukup
KTP dan lengkapi sarana prasarana rumah sakit yang layak. Berikan pekerjaan
bagi masyarakat Banten. Pulihkan perekonomian di Banten di tengah pandemic
covid dan sejahterakan petani. Pulihkan konservasi lingkungan pasca bencana.
(*/pur)
0 Comments