Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

IPW Harapkan Polda Metro Jelaskan Kasus Polisi Tewas Di Jalan Palatehan

Neta S. Pane. 
(Foto: Istimewa)   



NET - Belum tuntas kasus anggota TNI tewas ditembak oleh oknum polisi di sebuah kafe di Cengkareng, Jakarta Barat, kemarin kembali terjadi keributan, yang menyebabkan anggota polisi tewas ditusuk dan anggota TNI luka luka di dekat MY Bar, Jakarta Selatan. 

Ind Police Watch (IPW) mendesak Polda Metro Jaya segera mengungkapkan secara transparan kasus tersebut. “Apa sebenarnya yang terjadi agar kasus ini tidak menjadi teror baru bagi warga Jakarta,” ujar Ketua Presidium IPW Neta S. Pane dalam Siaran Pers IPW yang diterima oleh Redaksi TangerangNet.Com, Senin (19/4/2021).

Neta menyebutkan setidaknya ada empat pertanyaan yang muncul dari kasus tewasnya anggota Polri dan lukanya anggota TNI itu. Yakni, benarkah kasus itu berlatarbelakang keributan antar oknum aparatur keamanan? Benarkah lima dari ketujuh pelaku sudah ditangkap dan yang menangkap adalah aparat militer?

“Benarkah korban tewas adalah supir Kabaintelkam Komjen Paulus Waterpau? Benarkah keributan terjadi saat mereka berada di MY Bar dan berlanjut di luar bar,” ucap Neta.

Padahal, kata Neta, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah melarang anggota Polri bergentayangan di tempat hiburan malam pasca ditembaknya anggota TNI oleh oknum polisi di sebuah kafe di Cengkareng.

Informasi yang diperoleh IPW, kata Neta, lima dari tujuh pelaku sudah tertangkap. RMS, PW, MI, MS, dan HW. Sedangkan dua lagi masih buron. Polda Metro Jaya perlu menjelaskan apakah para pelaku bagian dari oknum aparatur keamanan atau bukan.

Aksi pengeroyokan itu sempat viral di media sosial yang diambil dari sebuah rekaman video CCTV. Anggota TNI-AD dan anggota Brimob Kelapa Dua itu ditemukan terkapar di dekat MY Bar Jalan Falatehan I No 16, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Peristiwa keributan itu terjadi Minggu 18 April sekitar pukul 05.30 WIB, di MY Bar Jalan Falatehan I. Laporan intelijen yang diperoleh IPW, menyebutkan keributan di Jalan Falatehan itu melibatkan oknum anggota TNI-AD dan oknum Brimob Kelapa Dua.

Akibat keributan itu Sersan Dua Donatus Boyau, Nrp: 21180183870897 anggota Grup-3 Kopassus menderita luka. Saat ini yang bersangkutan dirawat di Rumah Sakit Pusat Aangkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto. Sedangkan Bharatu Yohanes Samuel Biet personil Rantis Sat Men 3 Pelopor Kelapa dua yang juga supir Kabaintelkam Polri tewas saat dibawa ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Dalam peristiwa itu ada dua saksi, kata Neta, yakni DS yang juga Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kemen Maritim yang tinggal di Apartemen Kalibata. Saksi lain EM, mahasiswi STPI yang beralamat di Apartement Kalibata.

Sejumlah saksi mata menyebutkan meski keributan terjadi pukul 05.30 WIB, tapi kedua saksi menemukan korban Bharatu Yohanes yang terluka pada pukul 07.30 WIB sedang tergeletak di trotoar Jalan Faletehan.

Melihat hal ini, saksi lalu membawa korban ke RSPP dengan menggunakan taksi. Setelah sampai di RSPP korban ternyata sudah meninggal dunia. Mendapat laporan peristiwa ini, polisi tiba di TKP (Tempat Kejadian Perkara) untuk memeriksa korban. Hasil pemeriksaan pada tubuh korban ditemukan luka tusuk lengan kanan tembus dan luka robek paha kaki sebelah kanan. Barang bukti yang diambil polisi dari korban adalah celana jeans biru, kemeja kotak-kotak, kaos abu-abu, kaos warna biru, sepatu Nike, topi Adidas, gasper warna hitam, kaos kaki abu-abu, handsanitiser, uang Rp 10.000 : 4 lembar, dan uang Rp 5.000 : 2 lembar.

IPW mendesak Polda Metro Jaya segera menjelaskan kasus ini secara transparan dan segera mengantisipasi agar kasus serupa tidak terus terulang. Jika kasus ini berawal dari tempat hiburan malam, tentunya jadi pertanyaan kenapa tempat hiburan malam masih saja dibiarkan buka hingga pagi hari.

“Padahal pasca penembakan anggota TNI di kafe di Cengkareng, para pejabat di Jakarta sibuk mengecam pembiaran tempat hiburan malam buka hingga pagi hari. Hasilnya, tempat hiburan malam tetap saja buka hingga pagi hari dan aparatur keamanan kembali tewas,” ucap Neta. (*/pur)

 

Post a Comment

0 Comments