Gubernur Banten H. Wahidin Halim (kanan) sedang berdialog dengan Forkopimda. (Foto: Istimewa) |
Hal itu diungkapkan Gubernur saat Rapat dengan Wakil Gubernur
Banten Andika Hazrumy dan Forkopimda Provinsi Banten usai bersama-sama
mengikuti Pengarahan Presiden Republik Indonesia Kepada Kepala Daerah
Se-Indonesia Tahun 2021 secara virtual dari Pendopo Gubernur Banten, Kawasan
Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP-3B) Curug Kota Serang (Rabu, 28/4/2021).
Menurut Gubernur, mudik dilarang tapi wisata dibuka. Namun
masih bisa dibatasi pada lokasi dan titik tertentu. "Tempat wisata yang
sudah dikelola oleh perusahaan, bisa diatur protokol kesehatannya,"
ungkapnya.
Kalau ada mudik, kata Gubernur, sekitar 60 persen warga
melakukan aktivitas mudik menuju daerah tujuan. Lingkungan menjadi sepi. Kini
dengan adanya kebijakan Peniadaan Mudik Lebaran Idul Fitri 1442 H/2021 M dan
Tetap Dibukanya Tempat Wisata, perlu diantisipasi pengaturan dan
pengendaliannya.
"Untuk itu, saya harap Bupati dan Walikota segera
mengaturnya dan siapkan kendali yang tepat dan efektif, mengingat lebaran sudah
semakin dekat," tutur Gubernur
Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto mengungkapkan Polda
Banten akan melakukan penyekatan pada 18 titik lokasi. Sementara itu dengan
tetap dibukanya tempat wisata, pihaknya sudah berkoordinasi dengan para Bupati
dan Walikota. Polda Banten akan konsentrasi penuh pada 13, 14, dan 15 Mei yang
merupakan hari libur.
Hal senada juga diungkap oleh Danrem 064/Maulana Yusuf
Brigjen Gumuruh Winardjatmiko. Menurutnya, untuk di tempat tertutup bisa
dikendalikan. Sementara untuk tempat wisata terbuka ditutup saja.
Sementara itu, Kajati Banten Asep Nana Mulyana menyarankan
perlunya ada kesepakatan bersama atau seluruh pihak sehingga ada keseragaman
kebijakan di Provinsi Banten terkait Peniadaan Mudik Lebaran Idul Fitri 1442 H/2021
M dan Tetap Dibukanya Tempat Wisata.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo melakukan Pengarahan Kepada
Kepala Daerah se-Indonesia Tahun 2021. Pengarahan mendekati Idul Fitri 1442 H/2021
M ini ditujukan kepada jajaran Forkopimda tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota
se-Indonesia.
Presiden menekankan kepada para kepala daerah dan jajaran
Forkopimda untuk tetap hati-hati dan mewaspadai Covid-19. Hal itu berkaca pada
kasus di India di mana pada Oktober, Nopember, dan Desember 2020 berhasil
melandaikan kurva penyebaran Covid-19 melalui pembatasan aktivitas skala mikro.
"Namun kini terjadi kenaikan kasus hingga 340 ribu
kasus per hari," ungkap Presiden.
"Ini yang kita harus hati-hati, sekecil apapun
angkanya, waspada, ikuti perkembangannya, dan amati untuk segera ditekan,"
ujarnya.
Terkait aktivitas mudik, Presiden mengungkapkan setelah
sosialisasi Peniadaan Mudik Lebaran Idul Fitri 1442 H/2021 M hingga kini masih
ada sekitar 18 juta yang masih ingin mudik. Pada situasi normal, sekitar 89
juta orang melakukan aktivitas mudik.
"Hati-hati dengan mudik lebaran. Sampaikan protokol kesehatan
dengan ketat, tidak sekadar sekat sana, sekat sini," ungkap Presiden.
Presiden menginstruksikan untuk menyegerakan penyuntikan
vaksin Covid-19 kepada kelompok prioritas ketika vaksin sudah datang.
Dalam kesempatan itu, Presiden menyampaikan arah pemulihan
ekonomi nasional sudah baik. Hal itu ditunjukkan dengan laju pertumbuhan
ekonomi pada April - Mei 2021 mencapai 7 persen. Hal ini juga didukung oleh
meningkatnya angka konsumsi listrik, impor barang modal, indeks kepercayaan
konsumen, serta indek penjualan retail.
Guna mendorong pertumbuhan ekonomi, Presiden menginstruksikan
Pemerintah Daerah untuk mempercepat belanja modal serta mempermudah perijinan
investasi. Kunci pertumbuhan perekonomian pada investasi. Hanya mengandalkan
APBN dan APBD, pertumbuhan ekonomi tidak signifikan.
Turut hadir: Ketua DPRD Andra Soni, Dangrup 1 Kopassus
Kolonel Inf. Ketut Mertha Gunarda, Sekda Al Muktabar, Asda I Septo Kalnadi,
Asda II M Yusuf, serta Asda III Samsir. (*/pur)
0 Comments