Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy membaca laporan pada rapat koordinasi. (Foto: Istimewa) |
"Dapat kami laporkan vaksinasi di Provinsi Banten on
the track. Bahkan untuk tenaga kesehatan sudah melampaui target," ujar
Andika pada rapat yang diikuti oleh sejumlah provinsi lainnya itu.
Provinsi dimaksud adalah Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng),
Daerah Khusus Istimewa (DKI) Jakarta, DI Yogyakarta, Bali, dan Sumatera Utara
(Sumut). Berikutnya Kalimantan Timur (Kaltim), Kalimantan Selatan (Kalsel), Kalimantan
Tengah (Kalteng), Sulawesi Selatan (Sulsel), Sulawesi Utara (Sulut), Nusa
Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Adapun perwakilan
pemerintah pusat, hadir dari Kemenkes, Kemen Industri, Kemendes PDTT, TNI,
Polri BNPB dan sejumlah BUMN.
Andika merinci yang sudah divaksinasi pada tahap kedua ini
adalah tenaga kesehatan yaitu suntikan pertama 53.144 orang atau 116,63 persen,
dan suntikan kedua 41. 875 atau 91,90
persen. Berikutnya pelayan publik yaitu suntikan pertama 121.922 orang dan
suntikan kedua 33.307 orang. Terakhir, Lansia, suntikan pertama 29.962 orang.
Dengan demikian jumlah total yang sudah divaksin adalah suntikan pertama 205.028
orang dan suntikan kedua 75.182 orang.
Dikatakan Andika, Pemerintah Provinsi Banten mengajak
seluruh pemangku kepentingan pembangunan untuk mengedepankan optimisme
perekonomian Banten akan pulih seiring telah dilaksanakan vaksinasi Covid-19 di
wilayah Provinsi Banten.
Pemerintah Provinsi Banten, kata Andika, mendorong daya beli
masyarakat melalui dukungan kelancaran bansos dan kelancaran Usaha Mikro Kecil,
dan Menengah (UMKM). Selain itu, pembangunan infrastruktur dan konektivitas
antar wilayah dengan pola padat karya untuk mengurangi kesenjangan pembangunan
dan optimalisasi pertanian dan UMKM sebagai katup pengaman perekonomian.
"Seraya kita berdoa semoga Pandemi Covid-19 segera
berakhir agar masyarakat di Provinsi Banten dapat menjalankan rutinitas
sehari-hari dengan aman dan produktif," imbuhnya.
Andika menjelaskan kasus konfirmasi sampai dengan 17 Maret
2021 sebanyak 40.312 kasus yakni tingkat kesembuhan mencapai 90 persen, masih
dirawat 7,3 persen dan tingkat kematian sebesar 2,7 persen.
"Per 17 Maret 2021, seluruh wilayah Kabupaten dan Kota
se-Provinsi Banten keluar dari zona resiko tinggi penularan Covid-19 dan
beberapa daerah telah masuk zona kuning yaitu Kota Tangerang Selatan (Tangsel),
Kota Serang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang, dan Kabupaten Serang,"
papar Andika.
Selanjutnya mengutip Badan Pusat Statisk (BPS) Banten,
Andika mengatakan ekonomi Banten triwulan IV-2020 dibanding triwulan IV-2019
turun 3,92 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, beberapa lapangan usaha masih
tumbuh positif dengan pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha jasa
kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 12,33 persen. Dari sisi pengeluaran,
kontraksi pertumbuhan terdalam terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi
Pemerintah (PK-P) sebesar 22,56 persen. (*/pur)
0 Comments