Taufik Emil mewakili Bupati Tangerang menyerahkan kunci rumah kepada warga disaksikan oleh Agus Haryadi. (Foto: Istimewa) |
Kampung Airport sebelumnya kumuh ditata menjadi warni warni.
Rawa dan lahan tidur dibuat produktif sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat. Kampung Airport juga dilengkapi bale bambu untuk 'English Club',
bahkan satu rumah dijadikan tempat kursus komputer untuk warga setempat.
"Kami ingin menjadikan Kampung Airport yang berdampingan
dengan Bandara Soetta nantinya menjadi kampung dan berketahanan pangan di
tengah pandemi Covid-19,” ujar EGM Bandara Soekarno Hatta Agus Haryadi.
Program CSR Bandara Soetta, kata Agus, telah melakukan bedah
rumah tidak layak huni. Dana yang dikucurkan untuk satu rumah sebesar Rp 78
juta. Saat ini sedang dilakukan bedah rumah sebanyak 10 unit lokasinya di
Kampung Airport.
"Iya, ada 10 rumah, masing-masing rumah itu menghabiskan
Rp 78 juta. Program bedah rumah ini bukan kali ini saja, melainkan akan
dilakukan secara bergilir di sekitar Bandara Soekarno Hatta," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Kabupaten Tangerang Taufik
Emil mewakili Bupati Tangerang saat menghadiri peresmian Kampung Airport
mengatakan Bidang Perekonomian Bappeda sudah merencanakan membangun Kampung
Tematik di 48 lokasi.
Kampung Tematik itu merupakan bekerjasama antara Pemkab Tangerang, CSR, Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Manajemen (LPPM), Kementerian, Perguruan Tinggi, dan alokasi dana desa.
"Berteri makasih dan mengapresiasi program Angkasa Pura
II yang sudah memberikan dana CSR-nya untuk membangun Kampung Tematik (Kampung
Airport) sehingga mengurangi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH),” ucapnya. (bah)
0 Comments