Gubernur Banten H. Wahidin Halim menyaksikan hasil kreatifirtas murid SMKN 1 Rangkasbitung, Kabupaten Lebak. (Foto: Istimewa) |
"Saya tadi melakukan simulasi dan evaluasi terkait
kesiapan sekolah tatap muka. Evaluasi dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Banten dan mendapat dukungan dari para kepala
sekolah," ungkap Gubernur kepada wartawan usai Silaturrahmi dan Pembinaan
Kepala SMA, SMK, SKh Negeri se-Kabupaten Lebak di SMKN 1 Rangkasbitung, Jalan
Dewi Sartika No. 61, Komplek Pendidikan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Rabu (24/3/2021).
Menurut Gubernur, saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo
dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, sekolah tatap muka
diijinkan dengan protokol kesehatan ketat dan terbatas. Sehingga harus
memperhatikan status zona wilayah dalam pandemi Covid-19, ketersediaan ruangan,
kesiapan guru, para siswa dan orang tua, dan sebagainya.
Kepada para kepala sekolah dan guru, Gubernur berpesan
sebagai Aparatus Sipil Negara (ASN) para kepala sekolah dan guru harus disiplin
dan taat melaksanakan protokol kesehatan. Pemerintah dan negara terus berusaha
menangani dan menanggulangi Covid-19.
"Kalau kita tidak disipilin terhadap protokol
kesehatan, bakal menjadi lahan subur berkembangnya Covid-19," ungkap
Gubernur.
Gubernur mengimbau para kepala sekolah dan guru di Kabupaten
Lebak untuk disiplin dan taat melaksanakan protokol kesehatan. Hal itu sesuai
dengan kondisi dan karakteristik masyarakat Kabupaten Lebak yang banyak
melakukan mobilitas ke Jakarta dengan transportasi kereta api.
Dikatakan, anggaran Pemerintah saat ini banyak terserap ke
dalam penanganan dan penanggulangan Covid-19.
"Kita harus selalu beryukur kepada Allah SWT dalam
situasi dan kondisi apapun. Karena, kita selalu mendapatkan anugerah Allah SWT.
Kita berhikmat kepada Allah SWT, karena akan ada jalan ke luar di balik kesusahan
ada kemudahan," tuturnya.
Gubernur mengatakan para kepala sekolah dan guru SMK harus
berani mengkaji lagi pembidangan-pembidangan yang sudah jenuh. Perubahan
jurusan bisa terjadi dalam dua atau tiga tahun.
"Kepala sekolah harus mampu mencermati tren di dunia
usaha untuk mencari model pendekatan yang menyesuaikan tren hari ini dan ke
depan. Karena kalau tidak, kita tidak bisa menghasilkan lulusan yang siap
bekerja," ungkap Gubernur
"Kalau pendidikan terbatas, anak-anak kita tidak akan
mampu bersaing untuk masuk dunia kerja atau industri," ucap Gubernur.
Dikatakan, pada tahun ini Pemprov Banten akan membangun 13
Unit Sekolah Baru (USB) untuk SMA/SMK Negeri di Kabupaten Lebak yang masih
menumpang di sekolah lain.
"Saya selalu optimis, membangun pendidikan itu selalu
mendapatkan kemudahan dari Allah SWT," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Banten Tabrani melaporkan kegiatan ini diikuti oleh 55 orang kepala sekolah
se-Kabupaten Lebak, jajaran pejabat Kantor Cabang Dinas Kabupaten Lebak, serta
jajaran pejabat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten. (*/pur)
0 Comments