Eddy Sulaeman. (Foto: Istimewa/koleksi pribadi) |
Sehubungan dengan dialog terbuka Kompas TV tersebut, kami sangat prihatin dengan pendapat Bapak Chairul Anwar Nidom (Ketua Tim Riset Corona dan Formulasi Vaksin PNF) yang menyampaikan beberapa poin:
1. Vaksin untuk virus corona 50 persen memungkinkan akan
berhasil dan 50 persen akan gagal.
2. Vaksin untuk virus SARS selama 12 tahun ini masil belum
berhasil.
3. Pada uji pre-klinis SARS yang dilakukan pada tubuh hewan
monyet yaitu terdapat motif ADE (strategi dari virus untuk menghindari jebakan
antibodi), jika terjadi motif ADE maka virus akan lebih ganas merusak organ
tubuh manusia karena masuk melalui makrofa.
4. Sedangkan pada uji pre-klinis Covid-19 tidak terdapat
motif ADE, sehingga Bapak Chairul merasa janggal dan masih mempertanyakan
apakah terdapat perbedaan pada sistem kedua virus tsb dan perlu dilakukan
percobaan kembali pada hewan yg sama.
Presenter Kompas TV menilai pernyataan Bapak Chairul seperti
ada yang ditutupi dan logika yang tidak nyambung.
Artinya, jika vaksin covid-19 tsb masih belum teruji secara
benar dan diberikan kepada masyarakat akan sangat berisiko dan akhirnya warga
masyarakat akan ragu. Untuk itu, sebaiknya pemerintah bersama pakar memberikan
satu penyampaian dan argumentasi di acara TV secara terbuka sehingga masyarakat
tidak ragu lagi.
H. Eddy Sulaeman
Warga Kota Tangerang
0 Comments