![]() |
PT Putra Timur Prima Spot (PTPS), Jalan Raya Arya Kemuning No. 35, terlihat tanpa plang papan nama. (Foto: Istimewa) |
Kepada TangerangNet.com di lokasi perusahaan pada Sabtu (30/1/2021),
Jumantoro, 53, driver yang sudah bekerja selama 20 tahun lebih di PT PTPS dan
sudah menjadi karyawan tetap tersebut menyatakan menolak untuk dipindahkan ke
bagian produksi sebab tidak memiliki kemampuan di bidang tersebut.
"Saya bukannya tidak bersedia untuk dipindahkan ke bagian
produksi oleh pihak manajemen. Tetapi, saya mengukur diri karena tidak memiliki
kemampuan di bidang produksi. Kualitas produksi itukan sangat penting bagi
perusahaan, tidak mungkin lah jika pihak perusahaan menempatkan karyawan yang
bukan di keahliannya. Ada apa ini," ujar Jumantoro terheran.
Jumantoro tidak mengerti dengan rencana pihak manajemen yang
akan memutasi ke bagian produksi yang sangat aneh dan janggal.
"Saya ini sudah hampir 21 tahun bekerja dan mengabdi
kepada perusahaan sebagai driver dan selama masa kerja saya tersebut. Saya
tidak pernah bolos kerja, berbuat kriminal seperti mengambil aset perusahaan
sekecil apa pun yang merugikan perusahaan. Lalu di mana letak kesalahan saya
sehingga akan dimutasi ke bagian yang tidak saya kuasai," tutur Jumantoro.
Sementara itu, Didi Utomo - Personalia PT Putra Timur Prima
Spont saat dikonfirmasi oleh awak media mengatakan keputusan memutasi Jumantoro
tersebut adalah keputusan dari pihak manajemen.
"Tunggu aaja keputusannya dari pihak manajemen pada
hari Senin, tanggal 1 Februari 2021. Kami sudah mendengar dan mengetahui jika
saudara Jumantoro menolak untuk di mutasi. Kita tunggu saja keputusan manajemen
pada Senin lusa," ujarnya.
Di tempat berbeda, Imam Sukarsa, SH Wakil Ketua DPD KSPSI
1973 Provinsi Banten saat diminta tanggapannya via telpon pada Sabtu (30/1/2021)
malam, terkait masalah tersebut di atas mengatakan bahwa rencana mutasi
tersebut terkesan hanya mengada-ada dan mencari-cari kesalahan karyawannya
saja.
"Mutasi itu merupakan sebuah kebutuhan dari perusahan
dan seharusnya mutasi tersebut dilakukan berdasarkan skill. Jadi jika memutasi
karyawan driver ke bagian produksi itu ya tidak nyambung dan aneh, ada apa ini,"
kata Imam Sukarsa. (btl)
0 Comments