![]() |
Neta S. Pane. (Foto: Istimewa) |
Hal itu dikatakan oleh Ketua Presidium Ind Police Watch
(IPW) Neta S. Pane dalam Siaran Pers IPW yang diterima Redaksi
TangerangNet.Com, Selasa (5/1/2021)
Neta mengatakan IPW mendata kedua warisan utang yang
ditinggalkan Idham Azis itu adalah kasus pembunuhan satu keluarga di Sigi,
Sulawesi Tengah (Sulteng) yang diduga dilakukan Mujahidin Indonesia Timur (MIT)
dan penembakan yang menewaskan 6 laskar Front Pembela Islam (FPI) di Jalan Tol KM
50 Cikampek, Jawa Barat.
Ketidakmampuan menuntaskan kasus Sigi, kata Neta, adalah
kegagalan Idam Azis sebagai mantan petinggi Densus 88, yang selama ini sangat
agresif memburu teroris. Satu keluarga di Desa Lemba Tongoa, Kabupaten Sigi,
Sulawesi Tengah, dibunuh oleh orang tak dikenal pada Jumat, 27 November 2020
pagi. Pelaku diduga adalah MIT pimpinan Ali Kolara yang beranggota hanya 14
orang.
“Tapi sudah 35 hari pelakunya belum juga tertangkap oleh
jajaran kepolisian. IPW berharap menjelang detik detik pensiunnya Idham Azis
sebagai Kapolri, kelompok Ali Kolara ini bisa ditangkap. Sehingga penangkapan
ini sebagai hadiah pensiun bagi Idham agar mantan Kapolda Sulteng itu tidak
meninggalkan utang kasus yang sulit diselesaikan oleh Kapolri penerusnya,”
tutur Neta.
Sementara kasus terbunuhnya enam anggota laskar FPI, kata
Neta, juga masih penuh kontroversial yang tidak mudah dituntaskan. Apalagi
Komnas HAM masih terus mengumpulkan bukti-bukti adanya dugaan pelanggaran HAM
dalam kasus ini.
“Kedua kasus ini menjadi warisan Idham Azis untuk Kapolri
baru yang bukan mustahil bisa menjadi masalah baru yang rumit, yang membuat
kepercayaan publik terhadap Polri makin negative,” ujar Neta.
Untuk itu, imbuh Neta, Kapolri baru diharapkan bisa segera
melakukan konsolidasi di internal Polri agar jajaran kepolisian bisa lebih
fokus lagi untuk menuntaskan kasus tersebut.
“Kapolri baru juga perlu melakukan berbagai pendekatan
kepada tokoh tokoh masyarakat untuk membantu Polri menuntaskan warisan Idham
Azis ini. Sehingga saat kasus ini dituntaskan, masyarakat benar-benar percaya
pada Polri bahwa kasus itu diselesaikan secara promoter,” ucap Neta berharap.
(btl)
0 Comments