Gubernur Banten H. Wahidin Halim resmikan peluncuran SamBaT. (Foto: Istimewa) |
Gubernur Banten mengungkapkan hal itu dalam telekonferensi
Peluncuran Aplikasi Samsat Banten Hebat. Apresiasi disampaikan kepada segenap pihak
yang berkontribusi dalam upaya meningkatkan pendapatan Provinsi Banten.
"Provinsi Banten melakukaan terobosan, kreativitas
sebagai usaha dan upaya yang dibarengi dengan berdoa. Kita masih punya waktu
dan kesempatan untuk menjaga diri tetap sehat. Menjaga ekonomi, dan menjaga
pendapatan Provinsi Banten," ucap Gubernur.
Dijelaskan Gubernur, dalam kondisi pandemi Covid-19 saat
ini, diperlukan kemudahan dalam mendapatkan akses layanan secara cepat, tepat
dan praktis, transparans dan akuntable melalui proses pelayanan pembayaran
pajak secara online. Selain menghemat waktu dalam pelaksanaan proses pelayanan pembayaran,
juga meminimalisir para wajib pajak dan petugas pelayanan dalam bertatap muka
langsung dengan SOP pelayanan yang jelas dengan kepastian ketepatan waktu.
"Dalam perjalanannya, penerapan pembayaran secara
online ini terus dilakukan pengembangan yang disesuaikan dengan masukan dari
setiap stakeholder maupun kebiasaan para wajib pajak," ungkapnya.
Ditambahkan, sistem informasi Samsat saat ini telah
menyederhanakan pelayanan pembayaran pajak yang dilakukan secara online antara
petugas dan wajib pajak. Pembayaran bisa dilakukan dari mana saja melalui
berbagai aksesibilitas pembayaraan yang disesuaikan dengan kondisi pandemi saat
ini. Dengan berbagai kemudahan ataupun
kebiasaan para wajib pajak di jaman saat ini.
"Seperti halnya saat ini yang mengembangkan kerjasama
dengan Gojek, Lazada, Indomaret, Alfamart, dan lain-lain," ungkap
Gubernur.
Menurut Gubernur, berbagai platform digital di Provinsi
Banten saat ini dengan melalui berbagai aplikasi, sudah mempersiapkan modul dan
sistem untuk mendukung peningkatan pendapatan. Sehingga pembangunan di Provinsi
Banten akan tetap dilaksanakan demi terwujudnya kesejahteraam masyarakat
Banten.
Dikatakan, sebelum pandemi Covid-19, pajak kendaraan
bermotor berkontribusi hingga 70 persen terhadap PAD (Pendapatan Asli Daerah)
untuk pembangunan Banten. Pada saat pandemi Covid-19, telah dilakukan upaya
membiayai penanganan dan pencegahan Covid-19 dengan melakukan refocusing dan
realokasi anggaran.
Pada 2021, kata Gubernur, Pemprov Banten sepakat dengan DPRD
Provinsi Banten menganggarkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) hingga
Rp 17 triliun untuk antisipasi terhadap penanganan dan pencegahan Covid-19
serta untuk antisipasi krisis ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19.
"Pada kuartal ketiga 2020, pertumbuhan ekonomi kita
minus 7 persen. Dengan terobosan ini, kita harap perekonomian kita tumbuh
positif," ungkapnya.
"Saya berharap, antar masyarakat saling melindungi dan
tidak saling menyakiti. Caranya dengan konsisten malaksanakan 3-M: memakai
masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak," pungkas Gubernur.
Sementara itu, Kepala Badan Pendapan Daerah Provinsi Banten
Opar Sohari menyatakan melalui terobosan Samsat Banten Hebat, membantu keamanan
dan kenyamanan wajib pajak membayar pajak tanpa harus datang ke kantor layanan.
Sekaligus sebagai bentuk dukungan terhadap pembayaran non-tunai di Provinsi Banten.
Dikatakan, setiap pemerintah daerah dapat mendorong
pendapatan daerah.
"Inovasi layanan yang dilakukan Pemrpov Banten
ditujukan untuk memberikan kemudahan masyarakat dalam membayar pajak dan
optimalisasi pajak dari kendaraan bermotor," ungkap Opar. (*/pur)
0 Comments