![]() |
Ilustrasi FMMB. (Foto: Istimewa) |
Ketua Presidium FMMB Ustadz H. Djindar Rohani mengatakan hal
itu kepada wartawan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (14/12/2020).
Pernyataan tersebut merujuk kepada Taklimat Majelis Ulama Indonesia (MUI) No.
Kep-52/DPMUIXI/2020 tentang Insiden antara laskar Front Pembela Islam (FPI)
dengan aparat Kepolisian RI pada 7 Desember 2020 pukul 00:30 WIB di Jalan Tol
Cikampek KM.50, Jawa Barat yang menyebabkan matinya 6 laskar FPI pengawal Imam
Besar Habib Rizieq Shihab (HRS).
Ustadz Djindar yang didamping Sekretaris Umum FMMB Ustadz
Faisal A. Mundji, mengatakan sebagai organisasi sosial kemanusiaan dan
keagamaan yang sangat peduli atas terjaganya Peri Kemanusiaan dan Keadilan
dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Oleh karena itu, kata Ustadz Djindar, FMMB mengucapan
ta'ziyah kepada keluarga korban, inna lillahi wainna ilaihirajiun. Semoga arwah
para korbun diterima di sisi Allah SWT dan para keluarga diberi ketabahan dan
kesabaran.
FMMB, kata Ustadz Djindar, sangat menyesalkan peristiwa
tragis tersebut terjadi dan keprihatinan yang sangat mendalam atas jatuhnya
korban jiwa. Dan FMMB meminta kejadian yang telah mengorbankan nyawa manusia
seperti ini tidak boleh terulang lagi.
“FMMB pun menuntut kepada pemerintah untuk segera membentuk
Tim Gabungan Pencari Fakta Independen (TGPFI) guna melakukan investigasi atas
insiden tersebut secara obyektif dan transparan demi tegaknya keadilan dimata
masyarakat dan umat,” ucap Ustadz Djindan.
FMMB menghimbuu kepada pengurus Masjid dan Musholla di BSD
dan Sekitarnya untuk melakukan shalat ghaib untuk para korban seusai shalat
Jum'at.
“Kami mengharapkan kepada seluruh elemen masyarakut untuk
tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh upuya apu pun guna menjaga ketertiban
dan keamanan bersama,” ujar Ustadz Djindan. (btl)
0 Comments