Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Di Banten, Masih Timpang Rasio Jumlah Guru Dan Murid

Ed Sutanto (tengah) menyampaikan 
paparan tentang guru dan murid. 
(Foto: Syafril Elain/TangerangNet.Com)   






NET – Jumlah guru dan murid negeri di Provinsi Banten terjadi ketimpangan karena jumlah guru negeri selalu kurang. Sebaliknya, jumlah guru swasta cukup berlimpah namun tidak semua guru swasta mendapat gaji yang mamadai.

Hal itu terungkap dalam sesi pembasahan “Capaian dan Inovasi Penjaminan Mutu” diselenggarkan oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Banten, di Soll Marina Hotel, Kota Tangerang, Selasa (8/12/2020).

Edi Sutanto, Koordinator Seksi Pemetaan Mutu Supervisi (PMS), LPMP dalam kegiatan Diseminasi Penjaminan Mutu hal itu menyebutkan perlu ada kebijakan dari kepala daerah. Edi menyebutkan rasio guru negeri dengan jumlah murid belum ideal dan kekurangan ditutupi oleh guru honorer.

“Sekolah negeri membatasi murid mendaftar untuk masuk karena keterbatasan tenaga guru dan fasilitas. Hal ini terutarama sekolah negeri yang menjadi daya tarik masyarakat. Selain karena mutu terjamin dan uang sekolah pun tidak dipungut,” ungkap Edi.

Sedangkan untuk sekolah swasta, daya tampung cukup banyak dan mampu menampung semua murid. Hanya, tidak semua sekolah swasta diniminati oleh orangtua murid. Akibatnya, ada sekolah swasta yang jumlah murid banyak tapi ada pula sekolah swasta yang kekurangan murid.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Banten Tabrani menyebutkan pada tahun anggaran 2021 akan dibangun 34 gedung Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan.

“Gedung sekolah yang dibangun terutama terhadap sekolah yang berstatus masih menumpang atau mengontrak. Pak Wahidin Halim, Gubernur Banten, memerintahkan saya untuk mendata di mana saja di Provinsi Banten ada SMA dan SMK masih menumpang atau mengontrak. Hasilnya, ada 34 sekolah mengontrak atau menumpang,” ujar Tabrani saat membuka acara tersebut.

Tabrani menjelaskan 34 gedung sekolah yang akan dibangun tersebut, tersebar di Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang, dan Kota Serang. “Dari jumlah tersebut, di Kabupaten Lebak paling banyak dibangun,” tutur Tabrani. (ril)

 

Post a Comment

0 Comments