Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Perkumpulan Aceh Tangerang Raya (ATRA) Gelar Silaturrahmi

Para pengurus ATRA seusai silaturahmi.
(Foto; Bambang TL/TangerangNet.Com)  





NET – Setelah terbentuk Perkumpulan Aceh Tangerang Raya (ATRA) dan mengadakan silaturahmi di Cafe Dapoe Indatu Bintaro, di Jalan Raya Utama 3A Bintaro Jaya, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Ahad (8/11/2020)

Acara silaturrahmi dan sosialiasi perkumpulan Aceh Tangerang Raya (ATRA) tersebut dipandu oleh Sekjen ATRA Nasrullah diawali oleh pembacaan ayat-ayat Suci Al-qur'anul karim oleh Ustad Rahmat Adam  yang merupakan Kandidat Doktor di PTIQ Jakarta. Serta lantunan sholawat Nabi Muhammad SAW dipimpin Tengku M. Jamil Aziz dari Pondok Gede, Jakarta Timur.

Sayed Muhammad, Ketua Umum Perkumpulan Aceh Tangerang Raya (ATRA) mengatakan ATRA merupakan organisasi sektoral yang dibentuk pada 20 Januari 2020 itu masih seumur jagung dan pasti butuh dukungan dari berbagai kalangan. Dan organisasi perkumpulan ATRA akan selalu terbuka untuk melakukan kerjasama dengan berbagai pihak. Begitu pula bila ada organisasi lokal (orlok) lain baik kedaerahan atau kemasyarakatan yang ingin kemitraan, maka jika di koridor yang sesuai visi dan misi ATRA, maka ATRA siap untuk berkolaborasi dengan program yang ada.

"ATRA merupakan organisasi perkumpulan Aceh Tangerang Raya dan bersifat sektoral dengan visi adalah membangun jiwa entrepreneurship dan kekuatan ekonomi anggota organisasi. Begitu pula dengan misinya adalah guna menciptakan kegiatan wirausaha untuk kesejahteraan anggota melalui usaha multisektor," ujarnya.

Guna mewujudkan tujuan visi dan misi tersebut, kata Sayed, perkumpulan ATRA memilih cakupan organisasi sektoral pada lingkup warga Aceh yang berdomisili serta bertempat tinggal pada 3 kawasan di wilayah Tangerang Raya, Provinsi Banten, yaitu Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang serta Kota Tangerang Selatan.

"ATRA dibentuk bukan untuk menyaingi organisasi warga Aceh lainnya, akan tetapi ATRA ingin bekerjasama dan bersinergi dengan organisasi saudara-saudara Aceh lainnya yang sudah ada lebih dahulu di Jabodetabek, seperti Taman Iskandar Muda (TIM) dan begitu juga dengan orlok serta sektoral lainnya" tuturnya.

Sementara itu, Ketua Umum Persaudaraan Aceh Seranto (PAS) H. Akhyar Kamil dalam orasinya menyatakan saat ini PAS sudah memiliki 3.000 lebih anggota se-Jabodetabek. Saat ini PAS masih melakukan konsolidasi internal organisasi bukan saja di Jabodetabek, akan tetapi juga di wilayah Provinsi Aceh, Banten dan Jawa Barat, dengan adanya DPW di wilayah tersebut.

"Kami minta doa kepada semua hadirin disini, Insha Allah tahun 2022 Ketua umum PAS akan ikut maju dalam Pilgub Aceh melalui jalur independen. Kami tidak ingin diatur oleh partai, kami ingin mandiri dan mengatur diri kami sendiri, makanya Ketua umum PAS nanti maju dalam Pilgub Aceh melalui jalur independen," tutut di sela kata sambutan.

Akhyar Kamil berpesan agar organisasi ATRA setelah melakukan Rapat Kerja (Raker) pada 2021 dan telah memiliki AD/ART serta terdaftar di kantor Kemenkumham RI, akan dapat membuktikan kinerjanya lebih baik dari pada ormas-ormas warga Aceh diperantauan yang sudah ada.

Akhyar Kamil juga mengajak kepada beberapa ketua organisasi lokal warga Aceh yang hadir untuk mendeklarasikan persatuan antar ormas warga Aceh untuk tetap selalu bersinergi dalam sebuah landasan demi kemaslahatan banyak bagi warga Aceh yang berada di perantauan.

"Saya mengusulkan dan memberi saran agar setiap langkah yang dilakukan oleh ATRA selalu dilandasi untuk mengedepankan kepentingan anggota lebih banyak agar ATRA akan lebih baik kinerjanya ke depan. Dan dalam kesempatan yang baik ini, saya ingin berpesan agar perkumpulan ATRA jangan sampai mengkotak-kotakan kelas anggotanya, karena jika itu dilakukan maka organisasi ATRA tinggal menunggu kehancurannya saja," katanya untuk mengingatkan. 

Hal senada juga disampaikan Drs. H. Abdul Rahman - anggota DPRD Kota Tangerang Selatan. Sangat mengapresiasi atas berdirinya ATRA di Tangerang Raya.

Anggota Komisi IV DPRD Kota Tangsel tersebut mengingatkan agar ATRA segera mendapatkan legal organisasinya menjadi organisasi yang berbadan hukum yang jelas dan resmi. Seraya berharap, ke depan akan lahir pemimpin Aceh yang hebat dari kalangan ATRA dan bisa membawa perubahan yang signifikan dalam membantu bagi warga asal Aceh yang berada perantauan khususnya di Tangerang Raya untuk kesejahteraan dan juga kemandirian.

"Dalam kesempatan ini, saya juga ingin mengingatkan agar organisasi ATRA ini jangan dibawa-bawa ke ranah politik. Karena kalau ATRA itu terseret masuk kedalam politik praktis alias ikut dukung-mendukung partai atau calon kepala daerah, maka ujungnya pasti akan hancur dengan sendirinya. Saya perhatikan tadi visi dan misi yang dibuat salah satunya tujuan untuk kesejahteraan anggota melalui kemandirian kewirausahaan, jelas bukan berpolitik. Kalau secara individu ya silahkan baik pengurus ataupun anggota bermain politik, tapi jangan membawa-bawa nama organisasi di sana," pungkasnya.

Usai berbagai tokoh Aceh menyampaikan orasinya di acara silaturrahmi ATRA itu, kegiatan ditutup dengan makan bersama dengan  menghidangkan berbagai masakan kuliner khas Aceh, seperti gulai "Kuah Belangong", mie aceh dan menu lainnya serta ikut dihibur dengan lagu lagu Aceh.

Acara tersebut dihadiri oleh beberapa ketua dan pengurus organisasi warga Aceh lainnya serta tokoh intelektual dan pengusaha, seperti Ketua Umum Persaudaraan Aceh Seranto (PAS) H. Akhyar Kamil. Seluruh Ketua Umum Taman Iskandar Muda (TIM) dari cabang se-Tangerang Raya yaitu Ciputat, Serpong, Pasar Kemis, Tangerang, Balaraja dan Cikupa. Hadir juga, H. Abdul Rahman - Anggota Komisi IV DPRD Kota Tangerang Selatan, Ketua Umum IKMAT Heru Selian, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pribumi Indonesia (DPP ASPRINDO), H. Jose Rizal, Ketua Umum IKA Unsyiah Aceh yang juga pengusaha Nasional, H. Ismail Rasyid.

Terlihat juga hadir H. Irawan Aquaranto dari Perhimpunan Pengusaha Pengembang Perumahan Rakyat (HIMPERRA), Sekjen FMMB Faisal Achmad Mundji, Sekjen KUPI Saifullah, Wakil Ketua IKAFENSY Jakarta Teuku Safriza Sofyan serta dari dewan penasehat ATRA hadir H. Muallim Syuib Uno, H. Arif Jamaluddin, H. Fadhli Tahir dan Polidan. (btl)

 

Post a Comment

0 Comments