![]() |
Ilustrasi, berjemur saat sinar matahari panas. (Foto: Istimewa) |
NET - Beredar pesan berantai melalu media sosial bahwa
gelombang panas kini melanda Negara Indonesia. Disebutkan kini cuaca sangat
panas, suhu pada siang hari bisa mencapai 40 derajat celcius, dianjurkan untuk
menghindari minum es atau air dingin. Pesan berantai ini sejak, Kamis (12/11/2020)
yang lalu.
Berita yang beredar ini tentu tidak tepat, karena kondisi
suhu panas dan terik saat ini tidak bisa dikatakan sebagai gelombang panas.
"Gelombang panas dalam ilmu klimatologi didefinisikan sebagai periode
cuaca (suhu) panas yang tidak biasa yang biasanya berlangsung setidaknya lima
hari berturut-turut atau lebih (sesuai batasan Badan Meteorologi Dunia atau
WMO) disertai oleh kelembapan udara yang tinggi," ujar Biro Hukum dan
Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika (BMKG), Taufan Maulana, Sabtu (14/11/2020).
Taufan Maulana menjelaskan untuk dianggap sebagai gelombang
panas, suatu lokasi harus mencatat suhu maksimum harian melebihi ambang batas statistic.
Misalnya, lima derajat celcius lebih panas, dari rata-rata klimatologis suhu
maksimum, dan setidaknya telah berlangsung dalam lima hari berturut-turut.
Apabila suhu maksimum tersebut terjadi dalam rentang rata-ratanya dan tidak
berlangsung lama maka tidak dikatakan sebagai gelombang panas.
Taufan mengungkapkan gelombang panas umumnya terjadi
berkaitan dengan berkembanganya pola cuaca sistem tekanan atmosfer tinggi di
suatu area secara persisten dalam beberapa hari. Dalam sistem tekanan tinggi
tersebut, terjadi pergerakan udara dari atmosfer bagian atas menuju permukaan
(subsidensi) sehingga termampatkan dan suhunya meningkat. Pusat tekanan
atmosfer tinggi ini menyulitkan aliran udara dari daerah lain masuk ke area
tersebut.
Semakin lama sistem tekanan tinggi ini berkembang di suatu
area, kata Taufan, semakin meningkat panas di area tersebut, dan semakin sulit
awan tumbuh di wilayah tersebut. Saat ini, berdasarkan pantauan BMKG terhadap
suhu maksimum di wilayah Indonesia, memang suhu tertinggi siang hari ini
mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir. Tercatat suhu >36C
terjadi di Bima, Sabu, dan di Sumbawa pada catatan meteorologis tanggal
12-11-2020.
Menurut Taufan, suhu tertinggi pada hari itu tercatat di Bandara
Sultan Muhammad Salahudin, Bima yaitu 37,2C. Namun catatan suhu ini bukan
merupakan penyimpangan besar dari rata-rata iklim suhu maksimum pada wilayah
ini, masih berada dalam rentang variabilitasnya di bulan November.
"Setidaknya suhu maksimum yang meningkat dalam beberapa
hari ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, pada bulan November. Kedudukan
semu gerak matahari adalah tepat di atas Pulau Jawa dalam perjalannya
menuju posisi 23 lintang Selatan setelah
meninggalkan ekuator," ungkap Taufan.
Posisi semu Matahari di atas Pulau Jawa akan terjadi dua
kali yaitu di bulan November dan April, sehingga puncak suhu maksimum mulai
dari Jawa hingga NTT (Nusa Tenggara Timur) terjadi di seputar bulan-bulan
tersebut. Cuaca cerah juga menyebabkan penyinaran langsung sinar matahari ke permukaan
lebih optimal sehingga terjadi pemanasan suhu permukaan.
“Cuaca cerah di Jakarta dalam dua hari terakhir berkaitan
dengan berkembangnya siklon tropis VAMCO di Laut Cina Selatan yang menarik masa
udara dan awan-awan sehinggga menjauhi wilayah Indonesia bagian selatan
sehingga cuaca cenderung menjadi lebih cerah dalam dua hari terakhir,” tutur
Taufan. (dade)
0 Comments