Aktifitas Pelabuhan Panjang melayani bongkar muat barang dan kunjungan kapal. (Foto: Istimewa) |
NET - PTP Multipurpose PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC
Pelindo II Cabang Panjang tetap memberikan pelayanan yang terbaik pada
pelanggan pada masa Pandemi Covid -19 ini.
“Tercatat trafik kunjungan kapal sebanyak 912 call atau
8.075.426 GT (Gross Tonnage) untuk di pelabuhan umum dan terminal khusus
(Tersus) dan Terminal untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) selama kurun waktu
semester I tahun 2020," ujar Superviser DGM Humas PT IPC Cabang Panjang
Frans Radian kepada wartawan, Sabtu (5/9/2020).
Sementara itu, General Manager
Cabang Panjang Adi Sugiri mengatakan pendapatan usaha Pelabuhan Panjang sampai
dengan semester I/2020 sebesar Rp 116 334 583 873 miliar, dengan salah satu bisnis unggulan di
Pelabuhan Panjang yakni, terminalisasi
dermaga baik di pelabuhan umum maupun di tersus/TUKS. Seperti Kawasan Industri
Panjang (KIP), dan Pertamina menjadi
kawasan potensial yang terus diupayakan untuk memperluas pasar dengan gencar
melakukan kerja sama serta pendekatan kepada para agen dan pemilik TUKS.
"Selain kerjasama usaha,
layanan unggulan di Pelabuhan Panjang
yaitu, layanan bongkar muat curah kering dan curah cair. Untuk layanan
bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Panjang
mengalami peningkatan yang signifikan dari 2019. Sampai dengan semester
I – 2020, Pelabuhan Panjang melayani bongkar muat peti kemas sebanyak 43.146 box. Angka tersebut setara dengan
42.740 TEUs," tutur Adi.
Guna meningkatkan kinerja, kata
Adi, berbagai upaya sudah dilakukan oleh Pelindo Cabang Panjang, meliputi: meningkatkan market
share untuk curah kering dan cair di
tersus/TUKS melalui kerja sama dengan perusahaan pelayaran dan pemilik dermaga,
melakukan penyesuaian tarif pelayanan kapal, meningkatkan market share UBM
(Usaha Bongkar Muat).
Dengan sistem tarif paket, imbuh
Adi, meningkatkan market share jasa lainnya dengan metode paket port to door
service atau sebaliknya, meningkatkan tingkat kesiapan alat melalui kerja sama
operation and maintenance, kerjasama handling cargo di TUKS, melakukan penyesuaian
tarif persewaan lahan, serta melakukan penyesuaian untuk sharing atas
penggunaan aset persewaan.
“Untuk memacu kinerja Pelabuhan
Panjang, terus mengopmalkan peluang-peluang bisnis baru, seperti: pemanfaatan
aset-aset yang dimiliki Pelindo Cabang Panjang untuk area depo peti kemas dan
container storage, pengoperasian Jalan Tol dengan melakukan kerja sama dengan
BUMD, pengoperasian terminal peti kemas internasional dan depo, serta
pemanfaatan Reception Facilities yang akan bekerja sama dengan perusahaan
pengelola limbah untuk penanganan limbah dari kapal yang berkunjung ke
Pelabuhan Panjang dan limbah yang
dihasilkan Pelabuhan Panjang," ungkap Adi.
Adi mengungkapkan Pelabuhan
Panjang menjadi salah satu Pelabuhan yang memiliki terminal curah cair terbesar
di Indonesia dengan throughput CPO tertinggi di Indonesia, yang memiliki tiga
dermaga yakni: Dermaga A sepanjang 191 meter untuk general cargo dan dermaga C1
sepanjang 204 meter untuk pelabuhan penumpang, Dermaga B sepanjang 210 meter
untuk terminal curah cair, serta Dermaga E sepanjang 400 meter untuk kapal kontainer dan komoditi
curah kering memiliki dermaga D sepanjang 486 meter. Saat ini berbagai
fasilitas dan peralatan yang berada di Pelabuhan Panjang, di antaranya Kapal
Pandu, Kapal Tunda, Forklift,
Mobile Crane, Reach Stacker,
Excavator, Loader, dan Dump Truck.
"Komoditas dominan untuk
curah cair di Pelabuhan Panjang
yaitu, Crude Palm Oil (CPO) yang
diekspor ke India, China, dan Eropa. Sedangkan untuk curah kering yaitu Palm
Kernel Ekspeller (PKE) dan Palm Kernel Shell (PKS) yang banyak diekspor ke
Benua Amerika dan Eropa," ungkap Adi. (dade)
0 Comments