Kapolresta Tangerang Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menjelaskan sepak terjang sindikat pelaku curanmor. (Foto: Istimewa) |
NET – Polisi meringkus sindikat
pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) yang sudah berhasil menggasak 1.080 unit
motor dalam aksinya. Ada dua tersangka yang diringkus yaitu tersangka RA, 25,
dan RD, 30.
Kapolresta Tangerang Kombes Pol
Ade Ary Syam Indradi menerangkan kedua tersangka sudah beraksi selama 6 tahun.
Dalam sehari, para tersangka sedikitnya dapat menggasak 2 sampai 3 sepeda motor
dan dalam satu bulan rata-rata berhasil mencuri 15 sepeda motor.
“Para tersangka sudah 6 tahun
beraksi, sudah 72 bulan dan ada sekitar 1.080 motor yang sudah dicuri. Motor
hasil tindak kejahatan dijual para tersangka seharga Rp 2-3 juta, maka total
keuntungan yang didapatkan sekitar Rp 2 miliar,” ujar Ade dalam konferensi pers
di Polresta Tangerang, Tigaraksa, Rabu (9/9/2020).
Ade menyebutkan salah satu
tersangka yakni RD merupakan residivis untuk kasus kejahatan yang sama.
Tersangka RD, bebas sekitar 7 tahun lalu. Usai bebas, tersangka RD ternyata
kembali melakukan tindak kejahatan yang sama.
Dikatakan Ade, para tersangka
beraksi di wilayah Tangerang Raya, Jakarta, hingga wilayah Serang, Banten.
Dalam melancarkan aksinya, para tersangka hanya membutuhkan waktu 3 detik untuk
merusak dan menjebol kunci kontak kendaraan kemudian langsung membawanya.
“Sasaran para tersangka adalah
sepeda motor yang diparkir tanpa pengawasan apalagi tanpa tambahan kunci pengaman,”
ucap Ade.
Oleh karena itu, Ade mengajak
semua masyarakat untuk bersama-sama mencegah kejahatan. Sepeda motor, harus
diawasi dan ditambah kunci pengaman tambahan. Selain itu, Ade mengimbau masyarakat untuk tidak membeli
kendaraan tanpa surat resmi sebab patut diduga hasil kejahatan.
“Yang membeli juga dapat
dikenakan pidana karena menadah atau membeli kendaraan hasil curian,” terang
Ade.
Guna mempertanggungjawabkan
perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman diatas
5 tahun penjara. Saat ini, kedua
tersangka masih terus diperiksa secara intensif guna mengungkap sindikat dan
mencari barang bukti sepeda motor lainnya.
“Kasus ini masih kami kembangkan
untuk mencari barang bukti lain,” pungkas Ade. (bah)
0 Comments