![]() |
Cairan Biotech bantuan dari Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk hilangkan bau. (Foto: Dokumentasi TangerangNet.Com) |
NET - Peristiwa longsornya gunung sampah Tempat Pembuanan
Akhir (TPA) Cipeucang, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel) akibat robohnya
tanggul pembatas (sheet pile) yang terjadi pada Jumat, 22 Mei 2020 mendapat perhatian para aktivis lingkungan
hidup di Tangerang, salah satunya M. Lutfi dari Forum Tangerang Hijau.
“Kami menduga telah terjadi permufakatan jahat atau
kongkalingkong antara pelaksana proyek, pengawas dan oknum mantan ketua TP4D
Kejari Tangerang Selatan,” ujar Lutfi, Jumat (22/6/2020).
Lutfi menilai dari awal berdirinya TPA Cipeucang sudah
terjadi kejanggalan dalam pemilihan lokasi yang berada di wilayah pemukiman
padat penduduk dan berbatasan langsung dengan bibir sungai Cisadane.
“Apa yang sudah menjadi kekhawatiran kami sejak lama
terbukti sekarang dengan adanya dugaan pencemaran dan kerusakan lingkungan yang
terjadi akibat keberadaan TPA Cipeucang. Hal ini ditambah dengan bau yang
sangat menyengat seperti dikeluhkan oleh Dee Lestari, penulis dan penyanyi
terkenal Indonesia yang tinggal di kawasan BSD (Bumi Serpong Damai-red). Dalam
akun twitternya Dee mengatakan kalau BSD rasa Bantar Gebang,” ucap Lutfi.
Pencemaran sebagai dampak dari longsornya sampah akibat
robohnya tanggul pembatas juga berdampak
terhadap sumber air masyarakat sekitar dan puluhan ribu pelanggan dari beberapa
perusahaan daerah air min um yang menjadikan Sungai Cisadane sebagai sumber
bahan baku air.
Oleh karena itu, M Lutfi selaku Ketua Forum Tangerang Hijau
mengatakan akan melakukan pelaporan terhadap oknum-oknum yang diduga bermain,
menyalahgunakan wewenang untuk mendapatkan keuntungan pribadi dari proyek
pembuatan tanggul senilai lebih dari Rp 21 milyar tersebut.
“Kami akan membuat laporan ke Mabes Polri dan KPK (Komisi
Pemberantasan Korupsi-red) terkait dugaan adanya tindak pidana dan kerugian
negara, dan laporan ke Kejaksaan Agung untuk menindak oknum mantan ketua TP4D
(Tim Pengawal, Pengaman Pemerintahan, dan Pembangunan Daerah) Kejari Tangsel
yang diduga keras terlibat,” pungkas Lutfi. (*/rls)
0 Comments