Walikota Tangerang Arief R. Wismanyah. (Foto: Istimewa) |
NET – Walikota Tangerang Arief R. Wismansyah masih menunggu
informasi dari Pemerintah pusat tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
dan bantuan untuk warga Kota Tangerang.
"Sementara ini, kita menyiapkan jaring pengaman social.
Jadi warga yang terdampak Covid-19 termasuk yang kena PHK dan lain sebagainya
sudah terus didata dan nantinya akan kita berikan bantuan," papar Walikota
ketika ditemui, Kamis (9/4/2020).
Hal itu, kata Arief, terus dievaluasi terakhir sampai Rp 138
miliar. Oleh karena, kita masih belum dapat konfirmasi kaitan bantuan yang akan diberikan oleh Pemerintah pusat nantinya.
Kemarin, kata Arief, informasinya Pemerintah pusat baru
memberikan untuk yang Jakarta.” Untuk wilayah Bodetabeknya ini kita masih
menunggu informasi," ucap Arief.
Perihal persiapan langkah-langkah yang akan diambil Kota
Tangerang terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta, Arief
mengaku telah berkoordinasi melalui video conference dengan Gubernur DKI Jakarta,
Gubernur Banten, dan seluruh kepala daerah di Jabodetabek (Jakarta, Bogor,
Depok, Tangerang, dan Bekasi).
"Bagaimana menyamakan persepsi menyelaraskan
langkah-langkah yang akan dilakukan karena yang pasti akan berdampak ke daerah
penyangga ibukota termasuk Kota Tangerang. Jadi prosesnya sampai saat ini
masih kita persiapkan," tandasnya.
Walikota mengaku mendorong perusahaan dan para pekerja yang
terdampak Covid-19 untuk mendaftar Kartu Prakerja.
"Kita sedang berkoordinasi juga dengan Disnakertrans
Provinsi Banten dan Kementerian Ketenagakerjaan RI kaitan permohonan untuk
Kartu Pra Kerja yang mampu meringankan masyarakat kita yang terkena dampak
pemutusan hubungan kerja," ujar Walikota yang ditemui di Gedung Pusat
Pemerintahan Kota Tangerang.
Berdasarkan data Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang, sejauh
ini terdapat 54 perusahaan dengan total 3.729 orang yang terdampak virus
Covid-19. Pekerja yang di-PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) sebanyak 3.042 orang
dan yang dirumahkan sebanyak 687 orang.
"Jadi, kita minta informasinya lebih terbuka kepada
masyarakat sehingga mereka bisa langsung mengakses pendataan yang dilakukan
oleh provinsi dan juga pemerintah pusat," ucap Arief.
Mengantisipasi akan bertambahnya jumlah pekerja yang
dirumahkan atau di-PHK, Kota Tangerang telah menyiapkan anggaran senilai Rp 138
miliar yakni salah satunya untuk jaring pengaman sosial.
(*/pur)
0 Comments