Aji Bromokusumo dan Alex Prabu bersama pemulung di Kelurahan Juang Mangu Timur. (Foto: Bambang TR/TangerangNet.Com) |
NET - Merasa memiliki
tanggung jawab untuk melindungi seluruh warga masyarakat Kota Tangerang Selatan
(Tangsel) dari berbagai lapisan dan kalangan serta kelompok, Fraksi Partai
Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD Kota Tangsel mendatangi kampung pemulung di kawasan
Kelurahan Jurang Mangu Timur, Kecamatan Pondok Aren.
Kepada TangerangNet.com pada Senin (13/4/2020), Sekretaris Fraksi
PSI DPRD Kota Tangsel Aji Bromokusumo mengatakan maksud dan tujuan kedatangan Fraksi
PSI kekawasan Kampung Pemulung adalah untuk mengedukasi dan memberikan
perhatian kepada para pemulung agar mereka juga dapat terlindungi dari wabah
penyebaran virus Corona (Covid-19).
"Pemulung adalah salah satu kelompok masyarakat yang
sering terlupakan. Untuk itu, Fraksi PSI hari ini sengaja datang ke Kampung
Pemulung untuk membagikan masker kepada para pemulung. Kami tidak melihat di
Pondok Aren itu daerah pemilihan siapa, yang kami tau mereka juga adalah warga Kota
Tangerang Selatan. Mereka juga adalah saudara kita," tandas Aji Bromokusumo.
Wakil Sekretaris Fraksi DPRD Kota Tangsel tersebut selain
memberikan masker, Fraksi PSI juga memberikan makanan kepada para pemulung
tersebut dan mengedukasi (memberikan pengetahuan) kepada para pemulung tentang
pentingnya penggunaan masker saat beraktifitas mencari nafkah di lapangan.
Sementara itu, hal senada disampaikan oleh Wakil Ketua Fraksi
PSI DPRD Kota Tangsel Alexander Prabu mengatakan beberapa hari lagi Pemerintah
Kota Tangsel akan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hal
tersebut akan berimbas pada aktifitas kehidupan para pemulung dalam mencari
rezeki maka para pemulung tersebut perlu diberikan informasi terkait
pemberlakuan PSBB.
"Jika PSBB mulai diterapkan di Kota Tangsel, para pemulung
juga harus diperhatikan oleh Pemkot Tangsel. Jangan hanya diedukasi tentang
penerapan PSBB dan Covid-19, akan tetapi harus diberi fasilitas kesehatan dan
para pemulung diberikan bantuan sembako untuk makan para keluarganya,” ucap
Prabu.
Menurut Prabu, tak perlu harus punya Kartu Tanda Penduduk (KTP)
KotaTangsel agar mereka dapat bantuan. Oleh karena mereka juga sama seperti
kita sebagai manusia yang perlu makan dan hidupnya juga di Kota Tangsel.
“Mereka harus tetap mendapat bantuan sosial jika mereka
tidak bisa ke luar rumah lagi," tutur Alex Prabu.
Rencananya, kata Prabu, bantuan sosial non tunai yang akan
diberikan oleh Dinas Sosial Tangsel hanya 200 KK per kelurahan. “Saya juga
sudah dapat pengaduan dari beberapa RW dan juga para awak media akan hal ini.
Pemkot Tangsel harus menambah jumlah penerima bantuan semaksimal mungkin,"
ujarnya.
Menurut Alex Prabu, guna memaksimalkan bantuan, Pemkot
Tangsel harus berani untuk menghentikan semua kegiatan yang tidak berhubungan
dengan penanganan corona.
"Semua anggaran yang tidak ada hubunganya dengan
penangan Covid-19 harus dihentikan dahulu dan digeser untuk penambahan
anggaran. Dan anggaran ini harus diawasi secara ketat oleh warga masyarakat dan
media," pungkasnya. (btl)
0 Comments