Anak-anak pengungsi yang ikut trauma healing santai bersama petugas polisi. (Foto: Istimewa) |
NET - Trauma healing terhadap anak-anak korban banjir
bandang dan longsor di Kabupaten Lebak yang terjadi pada Rabu, 1 Januari 2020
lalu, dirasakan sangat perlu. Anak-anak banjir bandang dan longsor terlihat
senang dan gembira.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di posko pengungsian Desa
Banjar Irigasi, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Jumat (10/1/2020).
Guna melaksanakan trauma healing tersebut, Polda Banten mengerahkan
Ditsamapta yang dipimpin langsung oleh
AKBP M. Nuril Huda bersama guru Sekolah Dasar Islam Terpadu (SD IT) Gunung Jati
Perumnas 2 Tanggerang.
Kabid Humas Polda Banten Kombes Polisi Edy Sumardi
Priadinata mengatakan kegiatan trauma healing adalah upaya pihak Kepolisian
dengan memberikan perhatian lebih atau khusus terhadap anak-anak penerus bangsa
yang menjadi korban banjir bandang dan longsor di Lebak.
"Sasaran kegiatan trauma healing adalah anak usia dini
dan anak dibawah umur, yang bertujuan untuk memulihkan psikologinya agar dapat
melupakan kejadian bencana banjir bandang yang telah terjadi. Dari kegiatan ini
psikis anak tidak mengalami trauma atau rasa takut yang berkepanjangan,"
tutur Edy.
Edy menambahkan kegiatan trauma healing yang dilaksanakan
oleh personel Ditsamapta Polda Banten bersama dengan pihak guru yaitu melakukan
dialog dengan anak-anak serta memberikan motivasi yang berkaitan dengan masa
depan anak serta melakukan beberapa permainan yang membuat anak-anak senang dan
gembira.
"Kami dari pihak Kepolisian Polda Banten melakukan
komunikasi dengan pihak guru setempat agar kami dapat membantu memberikan
trauma healing terhadap murid-murid sekolah yang menjadi korban banjir," ucap
Edy. (*/rls)
0 Comments