![]() |
Gubernur Banten H. Wahidin Halim didampingi Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar saat memimpin rapat pelaksanaan RKPD dan APBN. (Foto: Istimewa) |
NET – Gubernur Banten H. Wahidin Halim (WH) mengatakan, "Kita
sama-sama mengerjakan basis pelayanan dasar dalam otonomi daerah. Persoalannya,
bagaimana membangun komunikaai antar kita dalam berbagi peran."
Hal itu diungkapkan Gubernur Banten saat memimpin Rapat
Koordinasi Pengendalian dan Evaluasi Hasil Pelaksanaan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) dan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Kabupaten/Kota
Tahun Anggaran 2019 di Aula Bappeda Kabupaten Tangerang, Tigaraksa, Kamis (16/1/2020).
"Problem ini perlu kita klarifikasi sehingga tidak ada
hambatan. Dalam otonomi daerah, gubernur setara dengan bupati dan walikota. Tapi gubernur dibekali, sebagai kepanjangan
pemerintah pusat," tambah Gubernur WH.
Gubernur WH mengisahkan saat awal masuk Pemprov Banten
dengan memulai meningkatkan pelayanan dasar. Memperbaiki briokrasi dengan
meningkatkan komitmen dan kompetensi sehingga Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPj) berhasil meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Menurut Gubernur WH, pada 2020 Pemprov Banten akan
menuntaskan pembangunan jalan yang menjadi kewenangannya termasuk pelebaran
jalan, pembangunan pedestrian, dan shelter.
"Saya akan terus memgembangkan jalan termasuk jalan
pertanian dan pariwisata yang terlampau sempit," tegasnya.
Wisata alam mengalami degradasi, kata Gubernur, sekarang
Pemprov Banten tawarkan wisata religi ziarah ke Kawasan Kesultanan Banten dan
makam Syech Asnawi, Caringin Kabupaten Pandeglang.
Diakuinya, di antara visi misi yang lain, perkembangan di
bidang pendidikan agak lambat. Hal ini tidak terlepas dari saat diserahkan ke
Pemprov Banten tidak mulus semua menyangkut masalah lahan dan guru. Pemprov
Banten memilih untuk terlebih dulu menyelesaikan dulu infrastruktur pendidikan.
"Pada sistem zonasi, idealnya per kecamatan minimal dua
sekolah. Oleh karena itu kita tambah rombel (rombongan belajar, red) untuk menampungnya,"
ungkap Gubernur WH.
Di bidang kesehatan, kata Gubernur, tahun ini Pemprov Banten
membangun Rumah Sakit Cilograng, rumah sakit jiwa, serta mendistribusikan
tenaga dokter ke Puskemas. Pemprov Banten juga membantu Untirta untuk membuka
fakultas kedokteran.
"APBD Provinsi Banten Rp 13,4 triliun. Kita di posisi
enam. Dua tahun ini kita konsentrasi untuk memenuhi kebutuhan provinsi. Tahun
2021 ketika kebutuhan infrastruktur dan pelayanan dasar bisa kita saving untuk
disalurkan ke kabupaten dan kota," papar Gubernur WH.
Gubernur WH meminta para
bupati dan walikota untuk pembangunan jalan yang harus saling terkoneksi,
khususnya dengan pintu ke luar tol agar masyarakat setempat tidak hanya menjadi
penonton. Kabupaten dan kota yang membebaskan lahan, Pemprov Banten yang
membangun.
"Sampai hari ini, saya punya komitmen membangun Banten.
Tidak memilah-milah siapa bupati dan walikotanya. Kita sudah punya kalender
pembangunan. Potensi Banten luar biasa. Begitu banyak yang bisa
dikembangkan," pungkasnya.
Bupati Tangerang Ahmad Zaky Iskandar di hadapan Gubernur
menyampaikan apresiasi atas pembangunan infrastruktut di Tangerang Raya.
"Kita merasakan sekali pembangunan infrastruktur di
Tangerang Raya. Sejak Pak Gubernur (Wahidin Halim-red) menelurkan ide untuk
membangun asrama haji untuk Pemprov Banten maupun daerah lain yang di belahan
barat kita berusaha menelurkan gagasan Pak Gubernur ini menjadi
kenyataan," ungkapnya.
Bupati Lebak Ity Octavia Jaya juga ucapkan terimakaaih atas
bantuan Gubernur Banten Wahidin dan
Pemprov Banten dalam penanganan bencana banjir dan longsor di Kabupaten Lebak.
Turut hadir: Wakil Walikota Tangerang Sachrudin, para kepala
OPD di lingkungan Pemprov Banten, serta perwakilan dari kabupaten dan kota di Provinsi Banten. (*/pur)
0 Comments