![]() |
Eko Yuliandi (kiri) bersama Ustadz Dr. H. Hery Kustanto (kanan), Ketua PCM Muhammadiyah Serpong Utara. (Foto: Bambang TL/TangerangNet.Com) |
NET - Gerakan
Indonesia Sholat Subuh (GISS) berjamaah Kota Tangerang Selatan (Tangsel),
Minggu (17/11/2019) pagi, menyampaikan kegusarannya atas pernyataan Sukmawati
yang berulang kali melukai hati dan perasaan umat Islam.
Ketua GISS berjamaah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Ustad
Martha Bachtiar yang juga mantan Panglima laskar Mujahid 212 Kota Tangsel tersebut,
mengatakan ucapan dari Sukmawati yang membandingkan Nabi Besar Muhammad SAW
dengan bapaknya sendiri Soekarno merupakan bentuk kesombongan dari seorang
manusia yang tidak berilmu dan berakal.
"Sukmawati tidak berpikir, saat mantan presiden
Soekarno yang kebetulan adalah bapaknya sendiri dahulu saat menunaikan ibadah
haji maupun ibadah umroh, yang dikunjungi di sana selain kota suci Makkah dan
Madinah, adalah juga makam suci Rasulullah SAW untuk berdoa dan memohon
mendapatkan syafa'at (pertolongan) dari Baginda Rasulullah SAW kelak di Yaumul
Kiamat,” ucap Ustadz Martha.
Itu artinya, kata ustadz Martha, ayahnya sendiri Ir. H.
Soekarno menyadari kalau dirinya juga manusia biasa yang tidak punya daya
apa-apa pada hari perhitungan akhirat nanti. Makanya beliau (Soekarno)
mendatangi juga makam Rasulullah SAW untuk memohon mendapatkan hidayah dari
Baginda Nabi Besar Muhammad SAW.
Atas kejadian tersebut, mantan Panglima Laskar Mujahid 212
Kota Tangsel tersebut meminta kepada pihak kepolisian untuk secepatnya menangkap
Sukmawati tanpa menunggu adanya laporan dari umat Islam dan menunggu umat Islam
kembali bergerak ke jalanan terlebih dahulu.
"Polisi harus pro aktif dalam masalah ini, jangan
menunggu umat Islam Indonesia kembali marah seperti dahulu kasus ahok sang penista
agama dan turun kembali ke jalan dengan puluhuan juta massa," tegasnya.
Sementara itu, hal senada juga disampaikan oleh H. Eko
Yuliandi, mantan koordinator Laskar Mujahid 212 Kota Tangsel yang juga manta
Humas Forum Masjid Musholah BSD (FMMB) dan sekitarnya tersebut, mengatakan,
amat bodoh dan tidak berakal apa yang dikatakan oleh Sukmawati tersebut.
"Tidak jelas agamanya itu Sukmawati, Nabi Besar Muhammad
SAW itu adalah Al Qur'an yang hidup. Baginda Nabi tidak dapat dibandingkan
dengan siapapun dan apapun juga. Karena Rasulullah SAW itu segala sesuatu
apapun dan tindakan serta ibadahnya itu semuanya Sempurna dan Beliau tidak
memiliki sedikitpun dosa. Jangankan kita dan Soekarno yang banyak dosa,
Malaikat Jibril as saja tidak berani membandingkan dirinya dengan Nabi Besar
Muhammad SAW, apalagi kita," pungkas Eko Yuliandi dengan nada gemas.
Sebelumnya, putri Proklamator RI Sukmawati yang "tidak
jelas agamanya" tersebut kembali bikin ulah dan berpotensi besar membuat
kemarahan umat Islam di Indonesia khususnya para alumni Mujahid 212. Hal
tersebut dipicu oleh pernyataan Sukmawati Soekarno Putri dalam sebuah diskusi
kebangsaan di Jakarta yang membanding-bandingkan jasa Presiden RI Pertama
tersebut dengan Nabi Besar Muhammad SAW. Atas perbuatannya tersebut Sukmawati
telah dilaporkan oleh Koordinator Bela Islam (Korlabi) ke polisi atas dugaan telah
melakukan penistaan agama.
Sekjen Korlabi Novel Bamukmin mengatakan Korlabi mendampingi
Ibu Ratih atas nama pribadi/muslimah dengan melaporkan Sukmawati atas dugaan
penghinaan kepada Nabi Besar Muhammad SAW dengan apa yang dikatakan oleh
Sukmawati, yaitu membandingkan Soekarno dengan Nabi Besar Muhammad SAW, Sabtu
(16/11/2019). Laporan Ratih itu tertuang dalam nomor
LP/7363/XI/2019/PMJ/Dit.Reskrimum, tanggal 15 November 2019. Sukmawati
dilaporkan atas tuduhan penistaan agama Pasal 156a KUHP. (btl)
0 Comments