Inilah dum truck dikemudikan terdakwa Syarif Eko saat peristiwa terjadi. (Foto: Suyitno/TangerangNet.Com) |
NET – Terdakwa Syarif Eko, supir truk tanah yang mengakibat
empat nyawa manusia melayang dan ada korban yang minta tolong. Di ruang sidang
di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang, Jalan TMP Taruna, Kota Tangerang, Senin (21/10/2016), terdakwa Syarif Eko mengungkapkan bukan menolong korban tapi
justrus melarikan diri.
Di hadapan Majelis Hakim yang diketuai oleh Lebanus Sinurat,
SH terdakwa Syarif Eko menyebutkan truk terbalik pelan-pelan. “Dan saya ikut
terbalik dalam truk . Saya dalam ke adaan sadar Hakim Yang Mulia,” ujar Syarif
menjawab pertanyaan hakim anggota Gunawan.
Ketika truk rubuh menimpa mobil Sigra, terdakwa Syarif masih
dalam ke adaan sadar. “Saya masih sempat melihat korban berteriak meminta
tolong. Saya ke luar dari truk. Saya
naik ojek terus pergi ke arah Cikokol. Oleh karena saya takut dikeroyok orang
banyak,” tutur terdakwa Syarif.
Sesampai Cikokol, terdakwa
Arif barulah menghubungi kantor perusahaan truk. “Saya telpon pul (kantor-red).
Saya informasikan kalau mobil mengalami kecelakaan,” ujar terdakwa Syarif.
Setelah menghubung kantor, terdakwa Syarif mencari kantor polisi
terdekat. “Saya datang ke kantor polisi dan menyerahkan diri kepada Pak Polisi.
Setelah di kantor polisi saya mendapat informasi ada korban 5 orang dan 4 orangmeninggal dunia. Informasi tersebut dari
Pak Polisi,” ucap terdakwa Syarif.
Terdakwa Syarif bekerja di PT Asri Jam Sindo yang memiliki
300 dum trcuk tanah. “Truk beroperasi setiap malam,” ujar terdakwa Arif
menjawab pertanyaan Jaksa Penutut Umum (JPU) Fadly Arby, SH.
Terdakwa Syarif menyebutkan operasi truk tanah hanya malam
hari karena kalau siang tidak boleh oleh petugas. “Jadi kalian sudah kerjasama
sama petugas. Sudah bermain sama petugas,” tutur Hakim Lebanus Sinurat. (tno)
0 Comments