Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Gubenur WH: Warga Ke Negeri Di Atas Awan, Ingin Agungkan Ciptaan-Nya

Gubernur Banten H. Wahidin Halim meletakan 
batu pertama disaksikan oleh Wagub Andika 
Hazrumy, sebagai tanda dimulai pembangunan
Masjid Rahmatan Lil'alamin di Desa Citorek.
(Foto: Istimewa)



NET – Gubernur Banten H. Wahidin Halim (WH) mengatakan, "Ada suasana batiniah terhadap orang yang datang ke sini karena untuk mengagungkan ciptaan Allah SWT. Sebelum melihat keagungan ciptaan-Nya, orang sholat subuh terlebih dulu."

Gubernur mengatakan hal itu pada peletakan batu pertama pembangunan Masjid Rahmatan Lil'alamin Negeri Di Atas Awan (NDA) di Desa Citorek, Kabupaten Lebak, Kamis (24/10/2019).

"Kita berada di suatu tempat, Allah SWT menunjukkan keagungan-Nya. Saya ajak para ASN (Aparat Sipil Negara-red) untuk infak membangun masjid agar berkah gajinya. Memang sengaja tidak menggunakan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah-red)," tutur Gubernur.

Gubernur berharap pesantren di sekitar Masjid Rahmatan Lil'alamin nantinya turut mengisi kegiatan (memakmurkan, red) masjid agar tidak kosong.

"Pokoknya ada jalur perjalanan musafir tidak bisa sholat, kita bikin masjid di situ," ucap Gubernur bertekad.

Dijelaskan pula, pembangunan jalan provinsi khususnya ruas Cipanas - Warung Banten yang melalui Citorek dilakukan untuk menembus keterisolasian Desa Citorek. Gubernur bertekad selama memimpin bersama Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, akan membangun jalan.

"Saya tidak akan mengganggu kewenangan kabupaten dan kota. Semua ada undang-undangnya. Saya menjalankan kewajiban saya untuk membangun jalan provinsi," ujar Gubernur.

"Semoga tempat ini manfaat dan maslahat bagi kita semua tanpa memgesampingkan agama lain," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua ASN Pemprov Banten Sekda Al Muktabar melaporkan pembangunan Masjid Rahmatan Lil'alamin sebagai ungkapan rasa syukur atas karunia Negeri Di Atas Awan Citorek.

Masjid Rahmatan Lil'alamin dibangun dengan luas 1.500 meter persegi di atas lahan 5.000 meter persegi. Nantinya bakal dilengkapi rumah marbot, rumah khusus, menara, kamar mandi, area teras, area parkir, dan area taman.

"Perkiraan pembiayaan sekitar Rp 5 miliar. Dari ASN Pemprov Banten dan ASN instansi vertikal saat ini sudah terkumpul Rp 780 juta. Diperkirakam membutuhkan 8 - 9 bulan untuk berfungsi sebagai masjid," papar Sekda Al Muktabar.

Dalam kesempatan itu dilakukan penyerahan sertifikat arah kiblat oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Banten A Bazari Syam kepada Gubernur Banten.

Desain masjid yang dibuat tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB) sesuai visi Gubernur dan Wagub, Negeri Di Atas Awan diharapkan mendapatkan keberkahan.

Masjid berusaha menyatu dengan budaya setempat, bangunan leuit (lumbung, red) khas di wilayah Selatan Banten. Dinding atau tembok beraksen dinding bilik bambu memanfaatkan tatanan kayu dan batu alam.

Atap menggunakan model limas dengan pilihan limas besar digabung limas kecil sebagai simbol pemersatu. Selain itu, fasilitas masjid didesain ramah difabel.

Masjid Rahmatan Lil'alamiin NDA dibangun dengan konsep masjid sebagai pusat aktivitas umat, pusat ekonomi umat, penyatu umat, serta sumber rezeki umat.

Beberapa pertimbangan dalam memilih lokasi masjid antara lain: ketersediaan lahan (luasan), endemik eksisting, kontur tanah, view, rekomendasi stakeholder, aksesibilitas, akses air bersih, serta potensi perluasan.

Dari dua lokasi yang bisa menjadi pilihan, lahan pertama menjadi pilihan. Luas lahan ini diestimasi 800 - 1000 meter persegi dengan kontur tanah berundak yang ketinggiannya 5 meter dan akses langsung ke jalan provinsi atau dari lahan parkir yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Selain itu, lokasi ini dekat dengan lokasi orang berkumpul dan sumber air. Di lokasi ini masih bisa diperluas ke arah Barat. Namun di lokasi ini pandangannya terhalang oleh pohon dan homestay. Estimasi biaya sekitar Rp 5.314.450.000.00.

Usai melakukan peletakan batu pertama, Gubernur WH dan Wagub Andika berkeliling menemui para pedagang, pengelola warung, serta pengelola homestay. Memastikan dampak positif (multiplier effect) seiring dengan semakin ramainya destinasi wisata ini.

Turut hadir Wagub Banten Andika Hazrumy, Sekda Pemprov Banten Al Muktabar, Ketua DPRD Provinsi Banten Andra Soni, Kakanwil Kemenag Provinsi Banten A Bazari Syam, Ketua MUI Provinsi Banten KH AM Romli, jajaran Forkopimda Provinsi Banten, tokoh masyarakat, dan para tamu undangan. (*/pur)

Post a Comment

0 Comments