Jemaah dengan khusuk mendengarkan ceramah yang disampaikan oleh Ustadz Syamsudin. (Foto: Bambang TL/TangerangNet.Com) |
NET - “Idul Fitri
merupakan hari kemenangan bagi umat Muslim, seperti halnya sebuah pertandingan
pasti akan ada yang kalah dan ada yang menang. Dan dalam bulan Ramadhan itu
sesungguhnya kita baru saja mengalami sebuah pertempuran dan peperangan yang
sangat besar”.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Kantor Urusan Agama
(KUA) Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, Ustadz H. Syamsudin, pada
Jum'at (7/6/2019) saat bertindak sebagai Khatib pada sholat Jum'at di Masjid
Jami Al Ikhlas, Kelurahan Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan
(Tangsel).
Ustadz Syamsudin menyebutkan sebagaimana Rasulullah SAW
bersabda di hadapan para sahabat usai memenangkan pertempuran besar dalam
Perang Badar, bahwa sesungguhnya sesudah ini, kita akan kembali mengalami
peperangan serta pertempuran yang lebih besar dari Perang Badar, yaitu perang
Jihad mengendalikan serta menundukkan hawa nafsu.
"Oleh karena itu, siapa saja yang dalam bulan
Ramadhan mampu untuk mengendalikan serta menundukkan hawa nafsunya dan juga
dapat menjalankan serta mengisi bulan suci Ramadhan dengan berbagai kegiatan
yang diperintahkan oleh Allah SWT serta Sunah Rasul-Nya. Seperti halnya
berpuasa, mengerjakan sholat wajib tepat waktu di masjid dan berjamaah serta
sholat-sholat sunat. Hal tersebut termasuk sholat Taraweh serta Qiyamul Lail
(Tahajjud), rajin Tadarus Al Qur'an, membayar zakat fitrah dan zakat harta,
gemar bersedekah dan berinfaq, menjaga hubungan silaturahmi dengan baik dengan
saudara, tetangga serta teman. Orang yang seperti inilah yang layak dan berhak
untuk tersenyum merayakan kemenangan besar pada hari raya Idul Fitri,"
tandasnya.
Lebih jauh Ustad Syamsudin menambahkan, jika seseorang
yang mengaku beragama Islam, tetapi dia tidak menjalankan puasa Ramadhan, tidak
mengerjakan sholat wajib dan tidak menjalankan segala hal yang berhubungan dengan
ibadah dirinya kepada Allah SWT, maka orang tersebut tidak layak dan tidak pantas
untuk merayakan kemenangan Idul Fitri.
"Orang yang mengaku beragama Islam akan tetapi dia
tidak sholat serta tidak menjalankan puasa Ramadhan serta segala kegiatan ibadah
sunah lainnya dengan baik dan khusyu, maka dia tidak berhak untuk tersenyum
merayakan kemenangan Idul Fitri. Karena tangisannya saat idul Fitri yang dia
lakukan, sesungguhnya adalah palsu dan menipu dirinya sendiri," tandas
Ustadz Syamsudin.(btl)
0 Comments