Ny. Ipak Diansari dan dokter Liza Puspadewi. (Foto: Syafril Elain//TangerangNet.Com) |
NET – Kepala Dinas Kesehatan Kota
Tangerang dokter Liza Puspudewi mengingatkan para Jemaah haji keberangkatan
2019 agar mengenali penyakit dari tanah air agar tidak terjangkit saat berada
di tanah suci Mekkah. Bila punya penyakit darah tinggi atau penyakit gula
bawalah obat dari tanah air agar mudah penanganannya.
“Bila Jemaah sudah membawa obat
dari tanah air, akan cepat ditangani bila kumat penyakit yang diderita saat
ibadah haji,” ujar Dokter Liza kepada Jemaah yang mengikuti Bimbingan Manasik
Haji tingkat Kota Tangerang di Mesjid Raya Al-azhom, Jalan Satria Sudirman, Kecamatan Tangerang.
Acara bimbingan Manasik Haji
tingkat Kota Tangerang berlangsung selama dua hari Sabtu dan Minggu
(22-23/6/2019) yang diikuti lebih dari 1.000 orang calon Jemaah haji.
Dokter Liza menyebutkan meski
pemerintah sudah menyiapkan semua obat untuk penyakit dan sejumlah dokter dan
tenaga para medis, tapi penyakit bawaan tetaplah diwaspadai. “Sebab, orang lain
tidak tau penyakit yang diderita setiap Jemaah haji. Penyakit darah tinggi dan
jantung, misalnya bila kumat perlu cepat penanganannya. Nah, yang lebih tau
tentu orang yang bersangkutan,” ungkap dokter Liza.
Dalam perjalanan dari tanah air
menuju ke Mekkah, kata dokter Liza, setiap kloter didampingi 1 orang dokter 2
orang perawat. Jadi, Jemaah jangan terlalu mengandalkan petugas untuk penyakit
yang perlu penanganan cepat.
Dokter Liza menjelaskan kondisi di
tanah air dengan di Mekkah jauh berbeda. Kalau di tanah air suhu udara bergerak
berkisar 26 Celsius sampai 36 Celsius. Sementara di Mekkah bergerak mulai dari
36 Celsius 42 Celsius dan bahkan bisa lebih tinggi lagi. Oleh karena itu, bila sampai di sana hindari dari sengatan matahari karena bisa mengakibatkan dehidrasi,
yakni tubuh kekurangan cairan.
Cara mudah menghindari sengatan
matahari bila sedang berjalan, kata dokter Liza, kalau tidak ada payung cukup dengan sajadah menutup kepala. “Jadi selalu bawa sajadah, kaca
mata hitam, dan obat tetes mata. Dan jangan lupa membawa masker agar tidak
mudah terkena serangan debu,” ucap dokter Liza.
Saat memakai masker, kata dokter
Liza, semprotkan dengan air agar tidak terlalu cepat kering dan sebaiknya masker
selalu dalam keadaan basah karena di sana suhu udara tinggi. Jemaah perlu banyak
minum air putih dan mudah caranya. Setiap terdengar suara adzan, pastikan sudah minum air
sebanyak satu botol atau 600 mililiter.
“Jadi dalam sehari Jemaah harus
minum air putih antara 2 sampai 4 liter. Di sana air zam-zam banyak dan mudah
didapatkan. Ya, Jemaah hendaknya membawa air ke mana pun pergi sehingga mudah
minumnya,” tutur dokter Liza menyarankan.
Dalam sesi tersebut, sejumlah Jemaah
diberikan kesempatan untuk bertanya. Ny. Ipak Diansari bertanya, “Bu Dokter bagaimana
caranya agar bisa selalu menjaga stamina?”
Dokter Liza menjawab untuk menjaga
stamina yakni setiap Jemaah harus bisa mengukur diri. Misalnya, saat untuk
mengerjakan ibadah tidak terlalu bernafsu tapi pertimbangkan dengan kondisi
fisik. “Jangan terlalu diporsir karena ibadah haji adalah ibadah yang
mengandalkan fisik,” ujar dokter Liza. (ril)
0 Comments