Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Gubernur Perang “Badar” Terhadap Pejabat Dan ASN Malas

Gubernur Banten H. Wahidin Halim saat 
menyampaikan peringatan kepada ASN malas. 
(Foto: Istimewa)



NET - Gubernur Banten H. Wahidin Halim menyatakan siap memerangi sifat dan prilaku malas, tidak disiplin, dan tidak taat aturan yang dilakukan aparatur sipil negara (ASN) Pemprov Banten.  Prilaku demikian mencerminkan seorang ASN yang tidak bertanggungjawab dan tidak amanah atas profesi dan jabatan yang diembannya, serta cerminan ASN yang tidak bersyukur atas gaji dan tunjangan yang diterimanya padahal berasal dari uang rakyat.

"Sebetulnya apel kita di luar (lapangan-red), saya punya kebijakan pindahkan ke masjid dalam rangka menyambut bulan Ramadhan. Saya tidak mau kalian panas-panasan fisik walau sebenarnya puasa harusnya tetap di lapangan,” ujar Gubernur pada pengajian bersama Hari Peringatan Otonomi Daerah XXIII, Hari Kebangkitan Nasional, Hari Kesadaran Nasional, di Masjid Raya Al Bantani, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP-3B), Jalan Syech Nawawi Al-Bantani, Curug, Kota Serang pada Senin (20/5/2019).

Kalau ada yang masih di luar atau pulang setelah absen, kata Gubernur, diawasi Badan Kepegawaian Daerah (BKD). “Saya akan melawan orang-orang malas, tidak didisplin, tidak bertanggungjawab,” ucap Gubernur menegaskan.

BKD oleh Gubernur diperintahkan untuk menyiapkan nama orang-orangnya, harusnya setelah absen langsung masuk kantor. “Inspektur digaji untuk mengawasi. Kalau tidak mau disiplin pecat saja. Kita tidak butuh orang tidak disiplin. Kita butuh orang yang rajin," ungkap Gubernur.

Dijelaskan Gubernur, ibadah puasa seyogyanya menjadi wahana pembelajaran ASN untuk disiplin dan mampu melahirkan sifat dan karakter manusia disiplin. Orang malas, tidak melaksanakan ibadah puasa secara sungguh-sungguh karena berbuah menjadi sifat malas.

Sebagai pegawai yang digaji dari uang rakyat, Gubernur menyayangkan ASN yang malas dan tidak disiplin. Sikap dan sifat demikian merupakan cerminan ASN yang tidak amanah dan tidak bertanggung jawab atas profesi dan jabatannya.

"Kita siapkan gaji THR (Tunjnagan Hari Raya-red) ke-13 dan14. THR, Tukin (Tunjungan kinerja-red) kita berikan, harusnya banyak bersyukur. Bersyukur tidak sekadar mengucapkan alhamdulillah, tapi diimplementasikan kita disiplin, rajin sebagai bentuk rasa syukur. Harus dipraktekan. Akan saya perangi pejabat-pejabat yang malas, kalau kalian masih nyinyir jangan harap tukin diberikan. Saya perang badar dengan yang malas," tukasnya. (*/pur)

Post a Comment

0 Comments