Pangkoarmada I Laksamana Muda TNI Yudo Margono menjawab pertanyaan pers. (Foto: Dade Fachri/TangerangNet.Com) |
NET - Panglima Komando Armada I (Pangkoarmada I) Laksamana
Muda TNI Yudo Margono, pimpin Apel Gelar
Pasukan Satgas (Satuan Tugas) Pengamanan Pemilu Koarmada I Tahun 2019, Senin
(1/4/2019), di Dermaga JICT (Jakarta
International Container Terminal) II Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengecek
kesiapan Prajurit Koarmada I dalam menghadapi Pengamanan Pemilu Legislatif (Pileg)
dan Pemilu Presiden (Pilpres) Tahun 2019. "Sesuai Undang-Undang RI Nomor
34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia, pemberian bantuan keamanan
atas permintaan kepada Pemda dan Polri merupakan salah satu bagian dari 44
tugas TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP)," ujar Yudo Margono.
Yudo mengatakan sudah menjadi kewajiban Prajurit TNI untuk
menegakkan kedaulatan Negara, mempertahankan wilayah NKRI dan melindungi
segenap Bangsa dan seluruh tumpah darah dari segala ancama dan gangguan. Apapun
risikonya, Pileg dan Pilpres 2019 harus berlangsung dengan aman, damai, dan
lancar. Tidak boleh terjadi konflik yang dapat menyebabkan perpecahan kesatuan
dan Persatuan Bangsa ini, bagi TNI AL, NKRI adalah harga mati.
Para peserta apel Pemilu tahun ini, merupakan pesta
demokrasi Bangsa Indonesia yang akan menjadi tonggak sejarah Bangsa, karena
untuk pertama kalinya dilaksanakan secara serentak baik Pileg maupun Pilpres
2019 serta akan menjadi sorotan dunia Internasional, apakah bangsa Indonesia
mampu melaksanakan konsolidasi politik dengan demokratis dan berintegritas
seperti ini.
"Pelaksanaan pesta demokrasi ini, sangat tergantung
kepada semua pihak yang terlibat, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Tidak saja mereka yang memiliki hak berpolitik yang dituntut untuk patih pada
undang-undang yang berlaku. Namun, fungsi dan peran TNI diluar penyelenggaraan
dan peserta Pileg dan Pilpres 2019, sangat menentukan keberhasilan dan
keberlangsungan pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019 secara langsung umum, bebas,
rahasia, dan adil," ungkap Yudo.
Dalam pelaksanaan pengamanan Pileg dan Pilpres 2019 serentak
ini, kata Yudo, agar seluruh Prajurit Koarmada I selalu mempedoman.prosedur
tetap yang berlaku sehingga tindakan-tindakan yang dilakukan senantiasa terukur
sesuai aturan hukum. Wujudkan sinergitas antara Polri dengan penyelenggara
Pemilu dan seluruh komponen masyarakat agar setiap permasalahan yang muncul di lapangan.dapat
segera ditanggulangi, dikoordinasikan, dan dipecahkan bersama.
"Para Perwira, Bintara, Tamtama dan peserta apel jaga
netralitas TNI dengan bersikap netral, tidak melibatkan diri pada kegiatan
politik praktis ikut mengamankan penyelenggaraan Pileg dan Pilpres sesuai
dengan tugas dan fungsi berbantuan TNI kepada Polri. Tidak memihak dan
memberikan dukungan kepada salah satu kontestan Pileg dan Pilpres 2019 serta
tidak melibatkan diri pada rangkaian kegiatan Pileg dan Pilpres 2019 dalam
bentuk apapun di luar tugas dan fungsi TNI," katanya.
Apel Gelar Pasukan dilaksanakan secara serentak di jajaran
Koarmada I peserta yang hadir sebanyak 1.700 personel. Apel gelar pasukan ini,
pada hakikakatnya adalah untuk mengecek secara langsung dan menyakinkan kepada
saya selaku Panglima. Atas kesiapan kesiapsiagaan personel dan material segenap
jajajaran Koarmada I, dan.perbantuan dukungan Pengamanan Pileg dan Pilpres
Tahun 2019 yang akan berlangsung pada 17 April 2019. (dade)
0 Comments