Ketua Bawaslu Kota Tangsel M. Acep. (Foto: Man Handoyo/TangerangNet.Com) |
NET - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Tangerang
Selatan, mengindikasikan masifnya serangan fajar pada Pemilihan umum, Rabu 17
April 2019 nanti di empat wilayah kecamatan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel),
yaitu, Kecamatan; Pondok Aren, Serpong, Serpong Utara, dan Kecamatan Setu.
"Pada masa tenang atau menjelang pencoblosan nanti,
kami mewaspadai terjadinya praktik politik uang di empat kecamatan itu,"
ujar Ketua Bawaslu Kota Tangerang Selatan M. Acep, Kamis (11/4/2019).
Hal itu disampaikan
berdasarkan pengalamannya menjadi
panitia pemilihan kecamatan (PPK) pada
tahun 2009 di Pilkada Kota Tangsel dan 2014 di Pemilu Pilpres dan Pileg
lalu. Bahwa di wilayah tersebut ditemukan adanya politik uang antara Rp 30 - Rp
100 ribu pada tahun 2009 dan Rp 100-150 ribu dan tahun 2015.
Pelanggaran-pelanggaran tersebut, kata Acep, biasanya
dilakukan langsung oleh tim sukses peserta Pemilu. Mereka akan menyasar setiap
rumah warga yang termasuk kalangan
marjinal untuk mempengaruhi pilihannya. "Tim sukses itu akan mengemas uang
dalam amplop yang dibawa dengan kardus-kardus," ungkap Acep.
Karena itu, kata dia, untuk mengantisipasi terulangnya
politik uang, pihaknya telah memberikan arahan kepada semua tenaga pengawas
mulai dari tingkat kelurahan hingga kecamatan untuk mengawasi titik-titik rawan
politik uang.
"Yang menjadi perhatian, kami adalah mobilisasi
money politik, karena saat ini di TPS (Tempat Pemungutan Suara-red) yang pemilihnya
kurang dari 300 orang, lebih mudah dipetakan oleh tim sukses,"' tutur
Acep.
Daerah yang dianggap masih termajinalkan, kata Acep,
lebih mudah untuk dipengaruhi. Mengingat mereka itu tidak mau datang ke TPS
apabila tidak ada imbalan uang. "Biasanya kaum marjinal itu enggan datang
ke TPS bila tidak ada imbalan yang mereka sebut sebagai uang es atau
baso," ucap Acep. (man)
0 Comments