Mbak Tutut bersama santri Yayasan Al- Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School. (Foto: Istimewa) |
NET - Tokoh wanita kharismatik, Siti Hardiyanti Rukmana
yang kerap disapa Mbak Tutut mengajak seluruh elemen bangsa untuk kembali
menjadikan Indonesia bangsa yang dihormati dunia. Mbak Tutut mengingatkan,
Indonesia yang memiliki kekayaan alam dan berbagai potensi alam lainnya, pernah
disegani dunia.
Pernyataan Mbak Tutut yang merupakan kakak Ketua Umum
Partai Berkarya Tommy Soeharto itu ditegaskannya saat melakukan Roadshow
Kebangsaan ke Yayasan Al-Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School, Parung,
Bogor, Jawa Barat.
Mbak Tutut mengatakan Indonesia memiliki banyak keutamaan
untuk tampil sebagai bangsa besar yang disegani dunia. Kekayaan alam Indonesia,
di darat, di laut, dan di dalam perut bumi begitu berlimpah.
“Semua seharusnya menjadi jembatan emas untuk menjadi
bangsa besar, setara dan dihormati bangsa-bangsa besar lainnya di dunia,” ujar
Mbak Tutut, disambut tepuk tangan dan pekik ‘Allahu Akbar’ dari sekitar 2.500
santri dan santriwati yang memadati Masjid Jami di pesantren tersebut.
Di hadapan para santri, putri sulung Pak Harto itu
beramanat agar para santri senantiasa rajin belajar, menempa diri untuk menjadi
pejuang bagi bangsa di kelak kemudian hari.
“Tidak perlu minder walau (lahir) dari keluarga
pas-pasan. Pak Harto kecil juga bukan dari keluarga berada. Jangan sia-siakan
perjuangan Umi,” tutur Mbak Tutut, menyebut Umi Waheeda binti Abdul Rahman,
pimpinan Pondok Pesantren Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman (Islamic Boarding
School).
Sebelumnya, Umi, istri almarhum pendiri pesantren Habib Saggaf
bin Mahdi bin Syekh Abu Bakar, adalah seorang warga negara Singapura.
Merespons Mbak Tutut, Umi Waheeda menyatakan rasa
kekagumannya yang tinggi kepada Pak Harto. Menurut Umi, Pak Harto banyak
berjasa kepada bangsa Indonesia dengan melakukan pembangunan di segala bidang
yang mensejahterakan seluruh bangsa.
“Kita semua sangat berhutang budi. Saat Bapak Soeharto
menjadi presiden, Indonesia bukan hanya berhasil dalam pembangunan dan mensejahterakan
rakyatnya. Namun menjadi negara yang disegani dunia,” ucap Umi, disambut pekik
takbir para santri.
Pada saat itu, kata Umi, Indonesia bahkan berhasil
mencapai swasembada beras yang diakui Badan Pangan Dunia (FAO).
“Jadi, bukan justru banyak mengimpor beras dan merugikan
para petani, rakyat kita sendiri," kata dia.
Sebagai mantan warga negara Singapura, Umi menegaskan
dirinya tahu betul bagaimana Pak Harto disegani di kawasan.
“Lee Kuan Yew, PM (Perdana Menteri-red) Singapura, itu
hanya takut sama Pak Harto,” tutur Umi, yang menggratiskan biaya belajar, biaya
hidup dan aneka keperluan 15 ribu santrinya itu.
Di hadapan ribuan santri yang hadir memadati masjid besar
itu, Umi menegaskan almarhum Abah Saggaf pernah menyatakan Pak Harto itu
seorang yang diberkahi Allah.
“Almarhum pernah bilang, Pak Harto itu seorang yang
sangat diberkahi (very very blessed man) yang sangat membela kaum Muslim dan
menjadikan rakyatnya tak pernah lapar. Ingat, hungry man akan segera
jadi angry man,” kata Umi.
Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman didirikan pada
1998 oleh almarhum Habib Saggaf bin Mahdi bin Syekh Abu Bakar bin Salim.
Pesantren itu lahir dari keprihatinan Habib Saggaf melihat banyak para remaja
putus sekolah serta tidak mampu melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi karena
kemiskinan. Sejak awal, memang pesantren ini menggratiskan semua hal yang
berkaitan dengan keperluan para santri.
Pesantren yang namanya al-Ashriyyah berarti modern itu
kini dikenal sebagai pesantren mandiri dengan 15 ribu santri dan 48 jenis usaha
yang digeluti warga pesantren. Pesantren dengan area 25 hektare yang kini telah
bekerja sama dalam bisnis fintek dengan menggandeng Bank Tabungan Negara dan
Bank Indonesia, itu bermula dari kobong bambu berukuran 3 kali 4 meter sebagai
asrama pertama. (*50/pur)
#IndonesiaBerkarya
#PartaiBerkarya
#EkonomiKerakyatan
#HutomoMandalaPutra
#TututSoeharto
0 Comments