Mulyadi (jaket hitam) mengunjungi warga yang dirawat di rumah sakit. (Foto: Istimewa) |
NET – Calon anggota legislative (Caleg) Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang Mulyadi LM, dari Partai Gerakan Indonesia
Raya (Gerindra) bila bertemu dengan rakyat saat menyampaikan program terlihat
semangat.
“Saya harus semangat karena memperjuangkan hak-hak rakyat,”
ujar Mulyadi kepada TangerangNet.Com, Minggu (7/4/2019).
Mulyadi mencalonkan diri di daerah pemilihan (Dapil) 2 Kota
Tangerang meliputi Kecamatan; Batuceper, Benda, dan Neglasari nomor 8,
menyebutkan seorang caleg tidak boleh loyo membela dan memperjuangan hak-hak
warga. Sejak delapan bulan lalu melakukan kampanye di Dapil 2, banyak yang
terekam dari warga yakni masih terdapat ketimpangan dan ada tiga masalah yang penting
yakni kesehatan, tenaga kerja, dan motto Kota Tangerang.
Soal tenaga kerja, menurut Mulyadi, sebagai kota yang banyak
tumbuh industri tidak layak banyak pengangguran. “Nah, di sini peran Pemerintah
untuk menyalurkan warga untuk mendapatkan kerja,” tutur Mulyadi yang punya dua
orang anak hafids Al-quran yakni Aulia Rahmah Mulyadi dan Abdul Azis Alrantisi.
Begitu juga dengan kesehatan, kata Mulyadi, masih ditemukan
warga kesulitan mendapat pelaynan kesehatan. “Saya merasa perlu ada perbaikan
pelayanan kesehatan bagi rakyat. Saya
sampaikan bila mana terpilih menjadi anggota dewan akan memperbaiki hal
tersebut,” ucap Mulyadi yang beristrikan Bidan Yulianah.
Caleg Gerindra kelahiran 48 tahun lalu di Tangerang itu melihat
motto Kota Tangerang yang telah dicanangkan belasan tahun lalu oleh Wahidin
Halim ketika menjadi Walikota Tangerang, kurang mendapat perhatian. “Saya melihat
ada yang tidak sinkron antara motto Akhlaqul Kharimah dengan kenyataan yang
dilakukan Pemerintah Kota Tangerang sekarang ini,” ujar Mulyadi yang sehari-hari
berprofesi sebagai guru dan ustadz.
Mulyadi mencontohkan banyak taman yang dibangun oleh
Pemerintah Kota Tangerang, namun belum ada berkaitan langsung dengan Akhlaqul
Kharimah. Contohnya Taman Potret atau Taman Kunang-kunang. Begitu juga dengan berdiri sejumlah “Kampung
Tematik” belum ada kaitan langsung dengan Alhlaqul Kharimah.
Oleh karena itu, Mulyadi bila nanti duduk di kursi wakil rakyat
akan mengusul Konsep Kota Aklakul Karimah versi "MULYADI LM" dengan 43
program termasuk taman dan kampung yang punya kaitan dengan Akhlaqul Kharimah.
Mulyadi akan mengusulkan itu antara lain Kampung Hafidz Qur'an, Kampung Fardhu
Ain, Kampung Fardhu Kifayah, Kampung Yasin, Kampung Tahlilan, dan Kampung Tahajjud.
Program yang perlu dilaksanakan yakni Rumah Yatim & Dhuafadan dan Program Beasiswa Hafidz Qur'an.
“Saya yakin dan percaya dengan APBD (Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah-red) Kota Tangerang sebesar Rp 4,9 triliun dapat melaksanakan
program tersebut. Apalagi, saya dapat informasi setiap tahun selalu ada sisa
anggaran,” ucap Mulyadi.
Kalau ada anggaran yang tidak terserap, kata Mulyadi,
berarti ada program tidak terlaksana. “Nah, konsep yang saya tawarkan siap
menyerap sisa anggaran tersebut,” ujar Mulyadi meyakinkan. (ril)
0 Comments