DPP: IMM Organisasi Gerakan, Jangan Hanya Ikuti Arus

Baca Juga

Para peserta Musyawarah Komisariat IV 
IMM FH Kota Tangerang. 
(Foto: Istimewa) 

NET – “Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) harus berperan di masyarakat dan kelas. Karena kita inti, maka kita harus punya peran bukan hanya mengikuti arus. Jika kita hilang dan tidak punya peran, maka kita bukan lagi organisasi gerakan,” ujar Ahmad Soleh selaku Dewan Pimpinan Pusat (DPP) IMM, Sabtu  (9/3/2019). 

Hal itu dikatakan Ahmad Soleh saat menghadiri Musyawarah Komisariat IV Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Hukum (IMM FH) Kota Tangerang, di Aula Kantor Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.

“Komitmen dan loyalitas yang mengikat kita. Maka setelah kita ada di IMM, di mana pun kita berada maka kita adalah kader IMM,” tutur Ahmad Soleh menekankan.

Ahmad mengatakan IMM FH hari ini telah membuka komunikasi, kerjasama dengan mengadakan musyawarah di kecamatan. Hal ini seperti awal mula IMM ada, IMM bukan ada di kampus tetapi kecamatan. 

IMM jika terkurung dalam kampus maka, kata Soleh, di mana peran kita di masyarakat sesuai dengan trilogi IMM. Untuk terjun ke masyarakat, kita tidak hanya dapat dengan teori, pengabdian masyarakat haruslah populis sehingga kita dapat memasyarakatkan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.

“Ini juga, artinya kita siap kembali ke autentisitas memenangkan dakwah di masyarakat. Misalnya, membuat sekolah masyarakat sadar hukum,” ucap Ahmad Soleh.

Kepala Program Studi (Kaprodi) FH Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) Abdul Kadir mengatakan Fakultas Hukum UMT sangat bangga dan berharap kepada IMM PK FH untuk mengisi ruang organisasi fakultas, karena IMM dan Badan Ekskutif Mahasiswa (BEM) yang ada di dalam kampus Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM).

“Sangat luar biasa musyawarah komisariat dihadiri oleh DPP IMM,” tutur Abdul Khadir.

Ketum PK IMM FH UMT Jaja Jamaludin mengatakan musyawarah komisariat adalah musyawarah tertinggi di komisariat atau sekala fakultas. “Alhamdulillah tadi disindir Pak Camat IMM Fakultas Hukum sebagai cabang. Ini artinya, kita telah mencapai tujuan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah,” ucap Jaja. 

Dalam musyawarah tersebut, kata Jaja, perlu dikedepankan gagasan. Bahagia ada ditengah-tengah ikatan ini selama satu periode. Semoga kita selalu dapat meningkatkan ghiroh untuk terus menjadi lebih baik, terus berjuang, melakukan pembaruan, pergerakan, perkaderan, dakwah amar ma'ruf nahi mungkar.

“IMM jaya, IMM Jaya, IMM Intelektual Muda Berakhlak Mulia,” ucap Jaja.

Camat Tangerang Agus Henra Fitrahiyana mengatakan  mahasiswa perlu banyak berlatih, perlu ada laboratorium untuk belajar, mencari ilmu, sehingga bermanfaat untuk internal ataupun eksternal. Ke depan harapannya dapat berkolaborasi dengan masyarakat, khususnya Kecamatan Tangerang. 

“Mungkin nanti, kita dapat membuat kampung sadar hukum untuk membangun kesadaran masayarakat, maka dari itu saya merasa perlu hadir ke sini. Mahasiswa perlu kritis, tetapi tetap beretika sehingga menunjukkan kualitas seseorang, kualitas sesorang yang berpendidikan,” ujar Agus Henra.

Ketua Forum Alumni (FOKAL) IMM Kota Tangerang Katong Supriadi IMMawan dan IMMawatilah yang bertanggung jawab karena kalian yang tahu akan hukum. Saat ini hukum bukan lagi menjadi panglima, tetapi politik. IMM harus dapat mengadvokasi permasalahan yang ada, tidak hanya nama.

“Saya sedih melihat permasalahan hukum yang ada saat ini dan merugikan masyarakat. Perbanyak diskusi, pertajam analisis dan harus menjaga kekritisan. Minta fasilitasi Dewan Kota Tangerang, untuk dakwah, saya yakin akan dibantu,” tutur Katong. 

Ketua Umum IMM Cabang Kota Tangerang Ahmad Roi mengatakan kita jangan mencerminkan hal yang bukan mencerminkan IMM. Contohnya berpacaran. Kita harus anggun dalam moral, kita harus unggul dalam intelektual. Agar kita tidak canggung dengan dunia luar jika kita memiliki wawasan. 

“Jangan merasa besar sendiri dalam internal. Semoga momentum musyawarah komisariat ini dapat dijalankan dengan sehat, dengan akal sehat hingga lahirnya kepemimpinan ke depan yang sehat juga,” ucap Roi. (*/pur).