Wagub Andika Hazrumy saat peluncuran SIJELITA di Plaza Aspiraasi, DPRD Banten. (Foto: Istimewa) |
NET - Wakil Gubernur (Wagub) Provinsi Banten Andhika Hazrumy
optimis aplikasi Sistem Jendela Informasi Wanita (SIJELITA) mampu mengembangkan
potensi perempuan Banten dalam menumbuhkan perekonomian daerah agar lebih
stabil.
Hal itu dikatakan oleh Wagub saat peluncuran (launching) aplikasi SIJELITA di Gedung Plaza
Aspirasi, DPRD Banten, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP-3B), Jalan
Syech Nawawi Albantani, Kecamatan Curug, Kota Serang, Selasa (16/10/2018).
Wagub mengatakan kapasitas dari perempuan Banten memiliki
potensi luar biasa untuk dapat dikembangkan serta menjadi salah satu ujung
tombak dari perekonomian Banten yang ada. Dalam kaitan pembangunan, memperhatikan
kesetaraan gender sudah menjadi salah satu komitmen dari Pemerintah Provinsi
Banten untuk penguatan pertumbuhan perekonomian Provinsi Banten agar lebih
stabil.
“Keikutsertaan dari para perempuan Banten ini menjadi salah
satu faktor yang perlu dimaksimalkan,” tutur Wagub.
Wagub menjelaskan berdasarkan data Badan Pusat Statiistik (BPS)
dari 2016, pertumbuhan perekonomian suatu daerah ditentukan dari kontribusi
para perempuan, khususnya para perempuan yang ada di Provinsi Banten. Dalam
konteks strategi kebijakan Pemerintah Provinsi Banten dapat memaksimalkan
potensi tersebut, yakni bisa dilihat dari kegiatan Gelar Hasil Indrustri
Rumahan Perempuan Banten yang produktif, inovatif maju dan mandiri telah
berhasil me-launching aplikasi SIJELITA.
“Aplikasi ini memudahkan masyarakat untuk dapat
berkontribusi dalam memaksimalkan perekonomian keluarga dan daerahnya.
Perkembangan teknologi informasi yang luar biasa saat ini, memanfaatkan
aplikasi dan teknologi informasi adalah suatu keharusan untuk dapat mempermudah
mereka memasarkan barang-barang yang memang sudah dibuat menjadi produk asli
dari Provinsi Banten,”papar Wagub.
Wagub me-apresiasi atas diluncurkannya teknologi ini. Hal ini dapat melecut keinginan para
perempuan Provinsi Banten untuk dapat berpartisipasi dalam penguatan petumbuhan
perekonomian Banten melalui Usaha Kecil Menengah (UKM)-nya.
“Bagaimana kesetaraan gender ini harus bisa terlaksana dan
terealisasi dengan baik, karena Pemerintah Provinsi Banten memberikan ruang
seluas-luasnya kepada seluruh perempuan Banten untuk dapat bersama-sama
memberikan kontribusi positif pada pembangunan Banten yang ada pada saat ini,”
jelasnya.
Wagub mengungkapkan konteks tantangan dan rintangan yang
dialami Provinsi Banten cukup luar biasa. Salah satu permasalahan yang dihadapi
saat ini adalah tingginya angka kemiskinan dan pengangguran terbuka di Provinsi
Banten.
Dengan adanya pemberdayaan perempuan, Wagub berharap dapat
menguatkan para perempuan Banten untuk ikut andil dalam pembangunan
perekonomian melalui hasil indrustri rumahannya sebagai upaya meminimalisasi
tantangan dan rintangan yang dihadapi tersebut.
Wagub menilai pemberdayaan ini merupakan langkah sinergis
dan strategis yang dapat dikuatkan dengan kerjasama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
penunjang, salah satunya Jamkrida sebagai penjamin dalam memberikan bantuan untuk
penguatan modal kelompok kerja atau para perempuan yang ingin berkontribusi
untuk memaksimalkan kretifitasnya melalui indrustri rumahan.
Sementara, Kepala DP3AKKB Provinsi Banten Sitti Ma’ani Nina
mengatakan pemberdayaan perempuan dapat lebih ditingkatkan salah satunya
melalui pengembangan sektor indrustri rumahan secara berkelanjutan, melalui
teknologi informasi aplikasi SIJELITA. Aplikasi ini merupakan program strategis
ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.
“Gelar hasil indrustri rumahan ini diharapkan dapat
menjadikan perempuan Banten menjadi perempuan yang produktif, inovatif maju,
dan mandiri,” ujar Sitti. (*/pur)
0 Comments