![]() |
Kadispen TNI AU Marsekal Pertama Novyan Samyoga: berjalan lancar. (Foto: Dade Fachri/TangerangNet.Com) |
NET - Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU Marsekal Pertama (Marsma) TNI Novyan Samyoga mengatakan hingga
4 Oktober 2018, pesawat TNI AU telah mengangkut 10.953 pengungsi korban gempa
dan Tsunami Sulawesi Tengah. Mereka diangkut ke sejumlah daerah tujuan.
Adapun para pengungsi tersebut
diangkut ke beberapa pangkalan tujuan. Di antaranya ke Lapangan Udara (Lanud):
Hasanuddin, Makasar, ke Lanud Bomber di Balikpapan. Kemudian ke Lanud Halim
Perdana Kusuma, Jakarta, Lanud Samratulangi, Manado, dan Lanud Surabaya.
"Kita mengangkut para pengungsi
sejak 30 September 2018, dengan total 10.953 pengungsi. Jumlah ini di luar
pasukan, artinya murni pengungsi," ujar Samyoga, Sabtu (6/10/2018), kepada
wartawan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Sementara di Lanud Halim, kata
Kadispenau, sudah tiba 570 pengungsi, 7 di antaranya luka-luka dan harus
dirawat, sedangkan 1 orang meninggal dunia. Marsma TNI Samyoga menjelaskan
pesawat TNI AU akan membawa siapa saja yang membutuhkan, terutama para korban
ke pangkalan tujuan.
“Saat ini tidak lagi antrean atau
penumpukan pengungsi yang akan diangkut ke pangkalan tujuan. Karena operasional
Bandara Mutiara Al Jufri sudah baik. Sehingga semua pesawat sudah bisa
beroperasi normal,” ujarnya.
Dalam sehari, papar Marsma TNI
Samyoga menjelaskan, TNI AU menyiagakan 3-4 Hercules dari Lanud Halim di tambah
1-2 pesawat CN-295. Armada udara ini cukup memadai untuk pengangkutan, baik
para pengungsi ataupun bahan logistik lainnya.
Kami mengutamakan pengiriman
logistik bahan makanan cepat saji, minuman, tangki bahan bakar, dan genset.
"Sehingga tidak ada penumpukan logistik bantuan di Lanud Halim, sebagai
Pangkalan Aju pengiriman bahan bantuan. Pada proses pengiriman bantuan,
angkutan udara yang disiapkan TNI AU dapat berjalan dengan lancar meskipun masih
terdapat kendala dengan keterbatasan operasional di Lanud Mutiara Al Jufri,
Palu," ungkap Novyan.
Misalnya, saat penurunan bahan
logistik, diperlukan waktu yang cukup lama. Adanya unloading dan pengemasan
barang, karena memerlukan waktu yang lebih lama. Namun, secara umum kita
semakin cepat dalam menangani angkutan-angkutan melalui udara, baik pengungsi
maupun pengiriman logistik bantuan. (dade)
0 Comments