![]() |
Gubernur Banten H. Wahidin Halim dan Profesor Syibli Sarjaya. (Foto: Syafril Elain/TangerangNet.Com) |
NET - Sejak awal Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional Ke-27
digelar, Kafilah Provinsi Banten, DKI Jakarta, dan tuan rumah Sumatera Utara
(Sumut) sudah saling kejar poin hingga masuk ke babak final. Pada babak
penentuan itu, DKI Jakarta akhirnya menjadi juara umum MTQ Nasional 2018.
"Kita sudah memprediksi kalau DKI Jakarta menjadi
pesaing terberat, tapi kafilah dan peserta sudah maksimal. Pemerintah Provinsi
Banten sangat menghargai perjuangan mereka," ujar Gubernur Banten Haji Wahidin
Halim (WH) saat ditemui di Hotel Grand Mercure Angkasa, Kota Medan, Jumat
(12/10/2018).
Pada kesempatan sebelumnya, Provinsi Banten yang juara umum.
Masyarakat Banten tentu ingin, kafilah akan membawa piala lagi sebagai juara
umum MTQ Nasional 2018.
"Saya secara pribadi dan selaku gubernur juga pingin
kita (Banten,red) dapat juara lagi. Tapi, kita harus hargai peserta dan ofisial
yang sudah berjuang. Karena nanti pun masih ada kesempatan lagi. Tinggal kita
evaluasi saja," tandas Gubernur.
Sementara Wakil Ketua Kafilah Provinsi Banten Irvan Santoso
menyatakan ini merupakan hasil yang sudah maksimal untuk mempertahankan juara
umum.
"Sebenarnya secara teknis saat pertandingan dengan 15
peserta dari cabang yang lolos ke final kita tidak terlalu di bawah form. Cuma
DKI yang berhasil membawa 18 wakilnya di final memang berlangsung ketat dengan
peserta dari Banten," ucapnya.
Meski tidak dapat memboyong piala sebagai juara umum MTQ
Nasional, kata Irvan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) tetap akan terus membina
bakat muda dan peserta dewasa. Pasalnya, setelah event ini berakhir bakal digelar
MTQ tingkat Provinsi Banten pada 2019 mendatang.
"Di sejumlah tingkat kota dan kabupaten kan sudah
melaksanakan MTQ masing-masing. Setelah itu, juga ada gelaran MTQ Banten. Lalu
pada tahun sama di Kalimantan Barat ada STQ Nasional 2019," ucap pria yang
juga sebagai Kepala Biro (Karo) Kesra Pemrov Banten.
Secara mental khawatir peserta dari Banten drop, dari
ofisial sudah memberikan motivasi lagi kepada mereka. Ada penghargaan juga dari
Gubernur dan Pemprov Banten kepada yang meraih medali.
Menurut Irvan, semua kafilah akan bertolak kembali ke Banten
pada Sabtu (13/10/2018). "Kendati tidak
membawa pulang juara umum MTQ Nasional kali ini, yang berprestasi akan
diberikan kadedeuh sejumlah uang penghargaan dan umroh. Itu sudah diatur dari
LPTQ Banten," tandasnya.
Seperti diketahui Provinsi DKI Jakarta berhasil meraih 64
poin dengan mendulang 10 medali emas, 3 perak, 5 perunggu. Banten 51 poin, 6
emas, 6 perak, 3 perunggu. Sumut 37 poin, 4 emas dan 8 perunggu. (*/pur)
0 Comments