![]() |
Ny. Linda mengamati pertumbuhan bitit jagung di sisi Jalan Tol Tangerang-Merak. (Foto: Syafril Elain/TangerangNet.Com) |
NET – Gerakan menanam jagung mulai tumbuh di wilayah
Provinsi Banten karena terpicu setelah dilontarkan oleh Gubernur Banten H.
Wahidin Halim yang menginginkan provinsi di ujung Jawa ini menjadi produsen
jagung nasional.
Hamparan tanah yang luas dan tidak ditermanfaatkan secara
maksimal akan menjadi sasaran masyarakat menanam jagung. “Apalagi tanah
menganggur, akan menjadi sasaran untuk ditanam jagung,” ujar Ir. Maxdeyul Sola,
MM. MBA kepada TangerangNet.Com, Jumat (12/10/2018), di Cikande, Kabupaten Serang.
Gerakan menanam jagung akan dilaksanakan di Desa Songgom,
Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, di sisi Jalan Tol Tangerang-Merak. Namun
untuk melaksanakan gerakan menanam jagung tersebut terlebih dahulu dilakukan
uji coba pembenihan dan pembibitan.
“Sekarang ini dilakukan uji coba pembenihan dan pembibitan
untuk mengetahui jenis jagung apa yang cocok untuk tanah di Serang ini,” tutur Sola
yang kini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Jagung Nasional.
Sola menjelaskan selama ini hamparan tanah di sini dimanfaatkan
untuk menanam padi. “Nah, ketika akan digunakan untuk menanam jagung apakah cocok?
Di sini perlu dilakukan uji coba pembenihan dan pembibitan untuk mendapatkan
hasil yang maksimal,” tutur Sola.
Meskipun baru tahap ujicoba, tapi sudah ada lima perusahaan
yang bergerak dalam bidang agribisnis berminat untuk melakukan uji coba
penanaman bibit jagung. Kelima perusahaan tersebut akan berupaya semaksimal
agar uji coba penanaman bibit jagung tersebut dengan hasil yang terbaik.
“Bibit jagung yang dipanen bagus hasilnya akan diminati
untuk ditanam secara besar-besaran,” tutur Ny. Linda, pengusaha yang tertarik
pada bidang usaha agribisnis.
Dalam uji coba penanaman jagung tersebut, sebanyak 5 hektare
dengan masing perusahaan 1 hektare. Kegiatan tersebut dibawah kendali Gino,
pelaku usaha agribisnis. “Uji coba dilakukan mulai dari sifat tanah, curah
hujan, dan bibit jagung. Yang lebih penting
lagi, cara menanam dan pemeliharaan sampai panen,” ungkap Gino sambil
tersenyum.
Oleh karena itu, kata Gino, dibangun embung (sumur) pula
untuk menyiram tanaman jagung saat musim kemarau. Dari embung akan dipasang
selang plastik dan kemudian disemprotkan ke arah tanaman jagung.
![]() |
Air disemprotkan melalui selang. (Foto: Syafril Elain/TangerangNet.Com) |
Sedangkan untuk kelenturan dan kesuburan tanah, kata Gino,
perlu dibajak dengan traktor ukuran besar yang dapat membalikan tanah sedalam
20 sampai 30 centimeter. “Nah, sekarang ini kita perlu traktor. Di Serang ini,
kita belum lihat dan masih perlu didatangkan dari Jawa Timur dan daerah yang
dekat dari Banten ini,” ucap Gino.
Sementara itu, Maxdeyul Sola mengatakan setelah uji coba
terlihat hasilnya, barulah ditanam jagung dalam jumlah yang besar. “Apakah akan
ditanam sampai ratusan hektare atau ribuan hectare? Itu setelah uji coba
selesai,” tutur Sekretaris Jenderal Dewan Jagung Nasional itu. (ril)
0 Comments