Tersangka GGR saat digiring petugas Polsek Pakuhaji. (Foto: Man Handoyo/TangerangNet.Com) |
NET - Merasa sakit hati karena
sering dibully, GGR, 28, salah seorang siswa di Balai Pendidikan dan Pelatihan
Ilmu Pelayaran (BP-2IT) Jalan Raya Karang Serang, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten
Tangerang, nekat menghabisi nyawa seniornya, Fransiskus Goncalves, 28. Hal itu
dilakukan di rumah kontrakannya di Perumahan Cituis Indah, Blok-3 No 20 RT 04
RW 06, Desa Suryabahari, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang.
Akibatnya, GGR, yang berasal dari Manado, Sulawesi Utara,
Selasa (25/9/2018) dibekuk oleh petugas Polsek Pakuhaji di tempat
persembunyiannya di wilayah Kecamatan
Mauk, Kabupaten Tangerang.
"Pelaku, kami tangkap saat
akan melarikan diri di rumah salah satu temannya di wilayah Mauk,” ujar Kapolsek
Pakuhaji Ajun Komisaris Polisi (AKP) Suyatno.
Kapolsek menjelaskan pembunuhan
terhadap korban yang berasal dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu
(23/9/2018) malam, berawal ketika korban dan pelaku bersama teman-temannya mengadakan
pertemuan untuk membahas loyalitas yunior kepada senior di rumah kontrakan korban di
Perumahan Cituis Indah, Blok-3 No 20 RT 04 RW 06, Desa Suryabahari,
Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang.
Saat itu, kata Kapolsek, timbullah
pertentangan di antara mereka. Bahkan korban sempat memukul bagian kepala
pelaku. Mendapat perlakuan seperti itu, pelaku yang merasa dibully, sakit hati
dan pulang ke kontraknya di daerah Mauk.
Beberapa lama kemudian, kata
Kapolsek, pelaku kembali lagi ke kontrakan dengan membawa pisau dapur. Korban
yang sedang tidur-tiduran langsung diserang dan ditusuk di bagian dada. Korban pun
berusaha melawan dengan mengejar pelaku yang kabur ke luar rumah.
Karena mengalami luka yang cukup
dalam, kata Kapolsek, korban terjatuh dan menghembuskan nafasnya di tempat
kejadian perkara (TKP). Melihat korban tidak berdaya, pelaku melarikan diri
dengan mengendarai sepeda motor Suzuki Satria warna hitam.
Mendengar kejadian tersebut, kata
Kapolsek, petugas datang ke lokasi untuk mengevakuasi jenazah ke Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang. Setelah melakukan olah TKP dan mendengar
keterangan dari beberapa orang saksi, petugas melakukan penangkapan kepada
pelaku.
"Pelaku, kami bekuk tidak
jauh dari rumah kontrakannya di daerah Mauk, sesaat ia akan melarikan diri,” ucap
Kapolsek.
Di hadapan petugas, pelaku mengaku
tega membunuh seniornya karena sering dibully dan terakhir di rumah
kontrakannya. "Ia merasa sakit hati karena sering diperlakukan kasar oleh
seniornya atau korban," kata
Kapolsek.
Barang bukti yang diamankan
petugas, yaitu pisau dapur dan baju korban. (man)
0 Comments