Gubernur Banten H. Wahidin Halim: tiba-tiba dimasukkan. (Foto: Syafril Elain/Dok. TangerangNet.Com) |
NET – H. Wahidin Halim dalam
menjalankan tugas sebagai Gubernur Banten tidak ingin ada pelanggaran
undang-undang dan peraturan yang berlaku. Heboh disebutkan sebagai penasihat
tim kampanye pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo dan KH
Ma’ruf Amin untuk wilayah Banten, Wahidin tetap bersahaja.
“Bolehkah seorang kepala daerah
atau gubernur menjadi tim kampanye presiden? Coba lihat UU Pemilihan Umum,”
ujar Wahidin Halim kepada TangerangNet.Com dalam suatu perbincangan di
kediamannya di Pinang, Kota Tangerang, Sabtu (8/9/2018) sore.
Ketika dibacakan Undang-Undang
Republik Indonesia (UU RI) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Wahidin mempersilakan TangerangNet.Com
untuk melihat ke pasal 282 dan pasal 283.
Pasal 282 berbunyi Pejabat
negara, pejabat struktural, dan pejabat fungsional dalam jabatan negeri, serta
kepala desa dilarang membuat keputusan dan/atau melakukan tindakan yang menguntungkan
atau merugikan salah satu Peserta Pemilu selama masa Kampanye.
Pasal 283, ayat (1) berbunyi Pejabat
negara, pejabat struktural dan pejabat fungsional dalam jabatan negeri serta aparatur
sipil negara lainnya dilarang mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan
terhadap Peserta Pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa Kampanye.
Ayat (2) berbunyi Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi pertemuan, ajakan, imbauan, seruan atau pemberian barang kepada
aparatur sipil negara dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan
masyarakat.
“Bunyi pasal tersebut sudah jelas
ada larangan bagi seorang gubernur sehingga tidak perlu, saya dimasukkan dan
diperdebatkan,” ungkap Wahidin Halim yang akrab disapa WH tersebut.
Namun, kata WH, sebagai umat
Islam tentu bangga dan menaruh hormat terhadap ulama atas pencalonan KH Ma’ruf
Amin sebagai Calon Wakil Presiden Republik Indonesia.
“Saya Gubernur Banten lalu ada
orang Tangerang, Banten, jadi Cawapres ya, saya senang. Kiyai Muhtadi guru,
saya dukung. Ya cuma dukung, saya tidak tau tiba-tiba masuk jadi tim penasihat
kampanye. Ada kepentingan politik yang menarik-narik lalu dihubung-hubungkan
dengan Partai Demokrat,” unkgap WH. (ril)
1 Comments
Pa wahidin tak hanya kali ini dikonfirmasi dalam peran politik nasional. Sejak presiden sby, pa wahidin halim pernah juga ditawari jadi menteri di kabinet sby selaku satu partai demokrat.
ReplyDeleteKini namanya dikaitkan dg tokoh2 nasional yg masuk tim pilpres jokowi
Rasanya bg kami warga banten itu artinya pa wahidin tak hanya diakui integeitas dan kapability nya sebag sosok pembaharuan.. tp juga menandakan kepemimpinan pa wh dirasakan mnfaatnya bagi cita cita masa depan nasional.
#rakyat banten bersama pa wh.