![]() |
Petugas medis dari Korps Marinir saat mengobati pasien korban gempa. (Foto: Istimewa/Marinir) |
NET - Rumah Sakit Lapangan Tentara
Nasional Indonesia (TNI) milik Korps Marinir yang digelar pada dini hari,
Selasa (7/8/2018) di pekarangan Kantor Kecamatan Kahyangan langsung beroperasi
dan telah berhasil menangani 56 pasien korban gempa di Lombok Utara, Nusa
Tenggara Barat (NTB).
Pada kesempatan tersebut,
Komandan Batalyon Kesehatan (Danyonkes) Letkol Laut (K) dr. Jeffrey Agung S. N.
P. Sp.K.J., M.Tr. Hanla mengatakan dari 56 pasien yang dilayani sebagian besar
mengalami luka robek pada kulit. Upaya medis dengan dibersihkan lalu dijahit
agar dapat sembuh.
"Terdapat juga satu orang patah tulang
terbuka dan dua orang degloving (kulit terkelupas) pada bagian kaki yang
diberikan pertolongan pertama dan dievakuasi ke RSUD (Rumah Sakit Umum
Daerah-red) Tanjung. Sedangkan dua orang pasien patah tulang tertutup sudah
diberikan penanganan pertama dan akan dievakuasi ke KRI (Kapal perang Republik
Indonesia-red) dr. Soeharso milik TNI AL,” ujar Jeffrey.
Sementara itu, untuk memudahkan komunikasi
maka TNI menggelar jaringan Satuan Komunikasi dan Elektronika (Satkomlek)
berupa Vsat yang berguna untuk video conference dari pusat ke posko. Peltu
Istrianto dari Satkomlek menjelaskan saat ini telah digelar jaringan komunikasi
Handy Talky (HT) yang dapat digunakan hubungan antar-posko, sedangkan Radio
Single Sideband (SSB) dan Handphone Satelit
sudah dapat terhubung ke Pusat Markas Besar (Mabes) TNI. (dade)
0 Comments