![]() |
Ketiga dokter ahli Spine saat melakukan pemeriksaan terhadap warga korban gempa bernama Sodok: alat khusus untuk operasi tulang belakang. (Foto: Istimewa/TNI-AD) |
NET – Korban gempaa 7 SR di Nusa
Tenggara Barat (NTB) menimbulkan berbagai penyakit antara lain menderita patah
tulang leher (fraktur cervical 2-3). Tentara Nasional Indonesia (TNI) menurunkan
tiga orang ahli spine yakni Kolonel Ckm A.J. Didi SpOT (K) Spine, Kolonel Ckm
Edli Warman Sp.OT (K) Spine dan dr. Drakel, Sp. OT.
Ketiga dokter ahli itu melakukan
pemeriksaan terhadap seorang korban gempa, Sodok. Pasien ini menderita patah tulang leher (fraktur
cervical 2-3) karena tertimpa reruntuhan rumah pada saat gempa 7 SR di Dusun
Lenek Desa Bentek Kecamatan Gangga. Sodok diperiksa kesehatan oleh ketiga dokter
ahli tersebut di Rumkitlap TNI, Kecamatan Tanjung, Lombok Utara, Sabtu (11/8/2018).
Kolonel Ckm A.J. Didi SpOT (K)
Spine mengatakan dari hasil pemeriksaan, pasien harus segera diberikan tindakan
medis lebih lanjut, karena cedera tersebut bisa berdampak terhadap kelumpuhan
total.
“Untuk kondisi pasien saat ini
dalam keadaan normal. Tindakan medis lanjutan akan dilakukan di Rumah Sakit
Angkatan Darat (RSAD) Mataram yang memiliki alat khusus untuk operasi tulang
belakang," ujar Didi.
Pimpinan Rumah Sakit Lapangan
(Rumkitlap) TNI Letkol Ckm dr. Shohibul Hilmi, Sp.OT yang juga Danyonkes 2
Kostrad mengatakan rencana evakuasi akan dilakukan esok hari. “Kita sudah menyiapkan
semuanya untuk evakuasi. Namun menyesuaikan dengan jadwal operasi yang ada di
RSAD Mataram,” tutur Didi.
Ketiga orang dokter Ahli Spine
adalah konsultan orthopaedi dan traumatologi dengan subspesialisasi tulang
belakang itu diturunkan langsung dari Pusat Kesehatan Angkatan Darat (Puskesad)
guna membantu pasien patah tulang belakang yang merupakan korban gempa lombok.
(dade)
0 Comments