Gubernur Banten H. Wahidin Halim pada apal pagi: keniscayaan. (Foto: Istimewa) |
NET - Gubernur Banten H. Wahidin
Halim mengatakan program pendidikan gratis yang dicanangkan Pemerintah Provinsi
(Pemprov) Banten dibawah kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur Banten Andika
Hazrumy merupakan keputusan final yang tidak bisa ditawar lagi. Untuk itu,
Gubernur meminta agar seluruh pihak dapat mendukung program tersebut karena
akan memberikan manfaat untuk masyarakat.
"Pendidikan gratis itu sudah
final bahwa pendidikan gratis adalah keniscayaan. Sudah tidak ada tawar menawar
lagi karena merupakan bentuk kehadiran negara bagi rakyatnya, bagi masyarakatnya,"
tutur Gubernur Banten menegaskan dalam
apel api.
Gubernur Banten memimpin apel
bulanan bersamaan dengan pelantikan dan pengambilan sumpah dan janji jabatan
pejabat fungsional di lingkungan Pemprov Banten serta pelantikan dewan
pendidikan Provinsi Banten periode 2018-2022. Hal itu sekaligus pembukaan Pekan
Olah Raga Pegawai, di halaman Masjid Raya Al-Bantani, Kawasan Pusat
Pemerintahan Provinsi Banten (KP-3B), Jalan Syech Nawawi Albantani, Curug, Kota
Serang, Senin (6/8/2018).
Oleh karenanya, Gubernur mengaku
heran sekaligus merasa aneh apabila ada pihak-pihak yang tidak setuju dengan
program pendidikan gratis. Jika mengusulkan penyempurnaan program pendidikan
gratis untuk menuju lebih baik boleh saja, namun tidak untuk memperkarakannya.
"Kalau mahal ya, baru
perkarakan. Sederhana saja memahami pendidikan gratis, pikirkan bahwa program
ini untuk orang yang sangat membutuhkannya. Orangtua ngin memberikan pendidikan
yang baik bagi anaknya, namun kurang mampu secara materi. Di sanalah Pemerintah
harus hadir," tutur Gubernur.
Gubernur mengungkapkan apabila
ada anggota DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah-red) yang menolak program
tersebut, berarti mereka menolak keputusannya sendiri. “Saya sudah tidak ingin
ada sekolah yang menahan ijazah siswa hanya dikarenakan ada tambahan biaya.
Sudah tidak ada lagi istilah sekolah favorit. Semua sekolah sama bagusnya,
karena sekolah favorit hanya menerima siswa yang memang sudah memiliki nilai
yang tinggi,” ucap Wahidin Halim yang akrab disapa WH.
Gubernur juga mengatakan akan
meningkatkan semua fasilitas sekolah. Baik yang butuh bangunan sekolah, ruang
kelas baru, tentu akan dibangun. Termasuk jika membutuhkan guru, maka akan
segera ditambahkan. Itu sebabnya mengurus pendidikan ini perlu kerjasama yang
baik antara berbagai pihak.
"Bahkan ada komite sekolah
dan kepsek yang bilang kalau Gubernur tidak paham konsep pendidikan gratis.
Saya tidak gentar, saya akan bela pendidikan gratis sampai bisa terlaksana
sempurna, dan sudah saya laksanakan sejak 2017. Program ini adalah layanan
wajib Pemerintah bagi masyarakatnya baik kesehatan, pendidikan maupun
peningkatan infrastruktur," tegasnya.
Sebelumnya, Ketua Komisi V DPRD
Banten Fitron Nur Ikhsan menilai pendidikan gratis memberatkan biaya yang
ditanggung oleh Angaran Pendapatan dan Belanja Dareah (APBD) Banten. Fitron
yang dari Fraksi Partai Golkar berpendapat pendidikan gratis yang dilaksanakan
oleh Pemprov terlalu dipaksakan.
Namun, sejumlah kalangan bereaksi
atas pernyataan Fitron. Bahkan Rektor Universitas Agung Tirtayasa (Untirta)
Kota Serang Prof. Sholeh menilai pendapat terlallu dangkal karena semata-mata
soal anggaran. “Saya siap membantu mewujudkan pendidikan gratis di Provinsi
Banten,” tutur Prof. Sholeh bertekad. (ril)
0 Comments