Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Dinas Pertanian Akan Bantu Warga Pastikan Kesehatan Hewan Kurban

Ilustrasi sapi potong untuk kurban Idul Adha. 
(Foto: Istimewa)  

NET - Kepala Distan Provinsi Banten Agus M Tauchid mengatakan dalam pelaksanaan program pengendalian zoonosis dan pengawasan kesejahteraan hewan, untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan hewan yang akan dijadikan kurban pada Hari Raya Idul Adha, akan dilakukan pemeriksaan. Tahun ini, Provinsi dan kabupaten dan kota akan bersama-sama melakukan pemeriksaan hewan kurban di lapak-lapak penjualan.

“Kaum muslimin dan muslimat yang mampu telah diperintahkan Allah untuk melaksanakan ibadah kurban. Untuk memantapkan ibadah kurban ini, kami berkewajiban membantu masyarakat agar bisa memilih hewan kurban yang baik dan layak untuk dijadikan kurban, salah satunya dengan cara memeriksa kesehatan dan kesejahteraan hewan kurban ini,” jelas Agus.

Agus menjelaskan bagi masyarakat yang akan berkurban sebaiknya dapat memperhatikan beberapa ciri hewan kurban yang sehat. Di antaranya pertama, harus sehat berdasarkan hasil pemeriksaan petugas kesehatan hewan, kedua yakni tidak cacat seperti pincang, buta, kerusakan telingan dan lainnya. Ciri ketiga adalah telah cukup umur yakni untuk hewan sapi atau kerbau sudah diatas 2 tahun dan kambing atau domba yang telah berumur diatas 1 tahun.

Cukupnya umur, kata Agus, baik sapi atau kerbau maupun kambing atau domba ditandai dengan tumbuhnya sepasang gigi tetap. Keempat, harus berjenis kelamin jantan, buah zakar masih lengkap, bentuk dan letaknya simetris. Terakhir adalah sehat dengan ciri-ciri tidak kurus, lincah, nafsu makan baik, cermin hidung basah/lembab, lubang kumlah (mulut, mata, hidung, telinga dan anus) bersih dan selaput lendirnya berwarna merah muda.

“Selain itu, harus diperhatikan penyembelihannya apakah dilakukan sesuai dengan syariat Islam dan memenuhi kaidah kesehatan masyarakat veteriner dan kesejahteraan hewan atau tidak? Hal ini sangat penting untuk diketahui dan dipahami masyarakat,” ucap Agus.

Agus menyebutkan cara menyembelihan hewan kurban yang benar memiliki sejumlah langkah. Yakni pertama, hewan kurban dirubuhkan pada bagian sisi kiri dengan kepala menghadap ke arah kiblat. Kedua membaca bismillah ketika akan menyembelih. Ketiga mengharuskan hewan disembelih dengan memutuskan atau memotong tiga saluran yaitu nafas (trakhea), saluran makanan (esofagus), dan pembuluh darah.

Keempat, imbuh Agus, dilakukan penanganan setelah hewan kurban benar-benar mati sempurna dengan posisi digantung pada kaki belakangnya. Tujuannya agar pengeluaran darah berlangsung sempurna dan penanganan lebih mudah serta memperhatikan persyaratan teknis higienis dan sanitasi yang baik.

“Langkah terakhir adalah penanagan, penyimpanan, dan pemasangan daging harus terpisah dari jeroan dan dikemas dengan menggunakan kemasan plastik khusus makanan (plastik bening),” imbuh Agus. (*/pur)

Post a Comment

0 Comments