![]() |
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati: potensi tsunami dicabut. (Foto: Syafril Elain/TangerangNet.Com) |
NET - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
Pusat meminta warga Nusa Tenggara Barat (NTB) tetap tenang dan menjauhi bibir
pantai pasca gempa 7 Skala Richter (SR) mengguncang Lombok Utara pukul 18:46
WIB, Minggu (5/8/2018).
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG),
Dwikorita Karnawati mengatakan gempa yang berlokasi di 8.37 LS, 116.48BT dengan
kedalaman 15 Kilometer tersebut berpotensi terjadinya tsunami. "Meski
prediksi gelombang paling tinggi hanya setengah meter, tapi kami minta masyarakat
segera jauhi bibir pantai dan mencari tempat yang jauh lebih tinggi. Upayakan
untuk tetap tenang dan tidak panik," ujar Dwikorita Karnawati kepada
wartawan, di Jakarta.
Dwikoritas menjelaskan gelombang tsunami yang tiba bisa saja
berbeda-beda. Gelombang yang pertama bisa saja bukan yang terbesar, hingga saat
ini BMKG terus memantau kondisi terkini pasca gempa dan berkoordinasi dengan
pihak-pihak terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB dan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Dwikorita mengatakan terus dipantau dari Pusat Gempa
Nasional di Jakarta, termasuk potensi terus terjadinya gempa susulan. Hingga
pukul 19:51 WIB, telah terjadi 16 kali gempa susulan namun dengan magnitudo
yang jauh lebih kecil. Namun demikian, masyarakat untuk terus waspada dan tidak
mendiami bangunan atau rumah yang rawan runtuh," ujarnya.
Terkait gempa, kegiatan operasional Bandara Lombok Praya
saat ini sudah kembali normal. Tidak ada kerusakan pada fasilitas sisi udara
(airside) seperti runway, taxiway, dan apron. Hanya ada kerusakan minor pada
fasilitas di terminal.
Corporate Communication Senior Manager PT Angkara Pura I
Awaludin mengatakan sekitar pukul 20:00-an WITA, Bandara sempat padam listrik
dan orang-orang (pegawai dan penumpang) di airside dan terminal sempat
dievakuasi di titik evakuasi di luar terminal. Namun menjelang pukul 20:30 WITA
calon penumpang sudah kembali ke ruang tunggu terminal.
Begitu juga di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali l, kata Awaludin,
tidak ada kerusakan pada fasilitas airside.
Kegiatan operasional berjalan normal, walau ada beberapa kerusakan
fasilitas pendukung di terminal.
Saat ini, kata Awaludin, untuk menjaga keamanan dan
keselamatan penumpang kami sedang meninjau dan melakukan pembersihan terhadap
berbagai sarana serta fasilitas di seluruh area, baik di terminal da
n sisi
udara yang terdampak gempa berkekuatan 7,0 SR yang berpusat di 27 kilometer
Timur Laut Lombok Utara di kedalaman 15 kilometer.
“Angkasa Pura I memohon maaf atas ketidaknyamanan yang
mungkin muncul akibat proses pembersihan dari sarana ataupun fasilitas yang
terdampak di area terminal,” ucap Awaludin. (dade/ril)
0 Comments