![]() |
Penumpang kapal saat dilakukan evakuasi: 2 wanita hamil. (Foto: Istimewa) |
NET - Lalu lintas jalur laut yang
melintas di Wilayah Perairan Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar) perlu mendapat
perhatian serius otoritas laut. Hal ini setelah salah satu tragedi kandasnya
kapal penumpang Dharma Ferry 2 di Perairan Ketapang, Kalimantan Barat, Sabtu
(7/7/2018).
Tim Gabungan yang terdiri atas Pos
TNI AL (Posal) Jajaran Lantamal XII, Basarnas, Polair, dan Unsur Maritim
bersinergi bahu-membahu mengevakuasi 668 orang penumpang kapal Dharma Ferry 2
yang kandas pada hari Jumat (6/7) pukul 14.00 WIB di Perairan Ketapang.
Kapal pada posisi 01 44' 498"
LU-109 52' 210" BT dengan jarak 3 NM dari Pelabuhan Sukabangun Ketapang. Rute
pelayaran kapal dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang tujuan Pelabuhan
Sukabangun Kabupaten Ketapang Kalbar yang diakibatkan air surut.
"Selama proses evakuasi
bersama instansi terkait, Tim Gabungan Unsur Maritim melaksanakan pengamanan
dan pengawasan kepada para penumpang agar tidak panik saat dilakukan evakuasi
yang dilakukan secara bertahap dengan menggunakan Ponton," ujar Danposal
ketapang, Letda Laut (P) Asep, Minggu (8/7/2018).
Dalam pelaksanaan proses evakuasi,
kata Asep, aparat TNI AL Ketapang dan instansi terkait menggunakan peralatan 1
Ponton GT 265, 2 Speed KSOP, 3 perahu karet Pos TNI AL Ketapang, 4 Speed
Basarnas. Jumlah penumpang sesuai dengan manifest kapal berjumlah 668 orang
yakni dewasa 615 orang, anak-anak 45 orang, bayi/balita 8 anak. Selanjutnya
kendaraan yang berada di kapal terdiri dari truk besar 3 unit, truk sedang 11
unit, sepeda motor 28 unit, dan mobil pribadi 13 unit.
Selama proses evakuasi para
penumpang kapal Dharma Ferry 2 yang dilakukan aparat, dengan menggunakan kapal
Ponton GT. 265 no. 671/1991 yang ditarik tugboat hingga para penumpang
terevakuasi semua ke darat dalam keadaan selamat," pungkas Danposal
Ketapang Letda Laut (P) Asep Supiana.
Selanjutnya untuk barang dan
kendaraan yang berada di dalam kapal, kata Asep, akan dilakukan evakuasi
susulan menunggu waktu pasang tertinggi. Rencana kapal akan sandar di Dermaga
Pelabuhan Sukabangun Kabupaten Ketapang dengan pengawalan petugas SAR Gabungan
Unsur Maritim Kabupaten Ketapang.
Menurut Asep, dalam proses
evakuasi ada penumpang yang dievakuasi ke rumah sakit terdekat yakni 2 orang
(wanita) dengan kondisi hamil dan salah satunya mengalami keguguran, serta 1
orang anak mengalami muntah-muntah dirujuk ke Rumah Sakit Umum (RSU) Agoes Djam
Ketapang.
Hingga berita ini diturunkan,
posisi kapal dalam posisi normal sehingga bisa ditarik ke Pelabuhan Sukabangun
Ketapang. (dade)
0 Comments