![]() |
Ilustrasi, dua orang anak membantu orang tua mencari nafkah sepulang sekolah dengan menyediakan kelapa muda siap minum. (Foto: Syafril Elain/TangerangNet.Com) |
Ketua LPA Banten M. Uut Lutfi mengatakan dari berbagai kasus yang ada, pola
asuh orang tua menjadi faktor penting yang mampu menangkal berbagai penyimpangan
perilaku anak yang negative. Faktor lainnya adalah bebasnya penggunaan gadget
dan smartphone oleh anak-anak tanpa pengawasan yang baik oleh orang tua.
“Anak dengan segala
keingintahuannya tidak mendapatkan arahan yang baik terkait penggunaan gadget
tersebut, sehingga berbagai konten negatif dapat dengan mudah didapatkan oleh
anak-anak,” ujar Uut Lutfi di Kota Serang kepada wartawan disampaikan melalui Siaran Pers diterima
TangerangNet.Com, Senin (23/7/2018).
Menurut Uut Lutfi, LPA Banten mengharapkan
peran serta orang tua dalam membimbing dan menerapkan pola asuh yang baik untuk
tumbuh kembang anak. Selain itu, peran serta dan pelibatan masyarakat sekitar
dalam pola asuh anak juga menjadi penting, karena masyarakat mengingatkan
anak-anak yang berkumpul tanpa pengawasan orang tua.
“Dalam hal sosialisasi, masyarakat
merupakan agen yang dapat menyentuh langsung permasalahan-permasalahan yang
timbul dalam perkembangan anak menuju lingkungan yang ramah anak,” ungkap Lutfi.
Dalam hal kerjasama dengan Pemerintah
daerah, kata Lutfi, LPA Banten ingin memberikan apresiasi yang tinggi kepada
aparatur desa, kelurahan, kecamatan, kabupaten dan kota, serta provinsi yang
telah menjalankan perannya dalam mewujudkan Kota dan Kabupaten Layak Anak di 8
kabupaten dan kota di Provinsi Banten.
“Selain itu, kami mengharapkan Pemerintah
daerah dapat mengoptimalkan pusat rehabilitasi anak, rumah singgah, dan rumah
aman bagi anak. Oleh karena seringkali anak sebagai korban, kesulitan dalam
proses penyembuhan dari trauma yang menimpanya selama ini,” ucap Lutfi yang didampingi
Hendry Gunawan sebagai Sekretaris LPA Banten.
Karena akan menjadi sebuah bom
waktu, kata Lutfi, apabila tanpa penanganan yang maksimal. Para korban pada
masa depan bisa meluapkan rasa dendamnya kepada anak lain dan tidak menutup
kemungkinan mereka bisa menjadi pelaku di masa depan.
“Akhirnya, pada hari yang spesial
ini, kami ingin mengucapkan Selamat Hari Anak Nasional 23 Juli 2018, semoga
anak Indonesia dan khususnya Banten selalu bahagia dan dijauhkan dari kegala
kekerasan baik fisik, psikis, seksual agar tumbuh kembang mereka bisa maksimal.
Dan terwujudnya anak-anak yang berakhlak mulia, intelektual dan sejahtera,”
ujar Lutfi. (*/ril)
0 Comments