![]() |
M. Syachrial Annas saat menjelasakan tentang gerhana bulan istimewa. (Foto: Dade Fachri/TangerangNet.Com) |
NET - Pusat Peragaan Iptek (PP-Iptek), Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mengadakan peneropongan
langsung Gerhana Bulan Total (GBT) pada Jumat-Sabtu (27-28/7/2018). Kegiatan
ini akan dimulai dari pukul 21.00 sampai dengan 05.00 WIB.
“Gerhana Bulan Total (GBT) merupakan fenomena masuknya
seluruh bagian bulan ke dalam bayangan bumi. Pada saat itu bulan akan berwarna
merah yang disebabkan oleh pembiasan cahaya matahari oleh atmosfer bumi,"
ujar Kepala Pusat Peragaan Iptek (PP-IPTEK), M. Syachrial Annas, Jumat (27/7/2018)
malam, saat acara Pengamatan Dan Peneropongan Gerhana Bulan Total, di Dak Atap
Gedung PP-IPTEK, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), di Jakarta Timur.
Fenomena keistimewaan GBT ini, kata Syachrial, Indonesia
khususnya wilayah Jakarta, akan dapat mengamati mulai pada pukul 00.14 sampai dengan 06.28 WIB dengan puncak gerhana
pada pukul 02.30-04.13 WIB.
Syachrial mengatakan GBT ini terdapat dua fenomena yang
pertama, yaitu GBT terlama pada abad 21 yang pernah terjadi sejak tahun 2001
sampai tahun 2100 mendatang dengan durasi puncak gerhana selama 103 menit.
Kedua, terjadinya bulan mini atau bulan mikro, yakni jarak bulan ketika gerhana
ini, terjadi masih dalam jarak masih dalam jarak terjauh dengan bumi (apogee)
sehingga bulan akan tampak lebih kecil dari biasanya.
Sementara itu, Staf Program dan Pendidikan Sri Wahyu Cahya
Ningsih menjelaskan kegiatan peneropongan di PP-IPTEK akan menggunakan tiga
unit teropong yakni salah satunya dihubungkan dan ditampilkan ke televisi
sehingga dapat disaksikan oleh seluruh pengunjung yang hadir pada saat itu.
"Gerhana Bulan Total (GBT) aman dilihat dengan mata
telanjang, tetapi akan sangat menarik bila dilihat melalui teleskop, sehingga
dapat melihat detik-detik gerhana yang lebih menajubkan. Selain menyaksikan
peneropongan, ada juga Science Show, pemutaran film tentang gerhana, dan
berkeliling galeri PP-IPTEk mencoba alat peraga sains interaktif yang lokasinya
berdekatan dengan lokasi peneropongan," ungkap Sri.
PP-IPTEK sebagai science center pertama di Indonesia dan
salah satu wahana pembelajaran iptek bagi masyarakat luas, khususnya generasi
muda memiliki peran strategis dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi di
Indonesia dengan visi dan misi negara.
"Dengan pelaksanaan Peneropongan Gerhana Bulan Total
ini diharapkan ketertarikan pakar dan masyarakat terhadap fenomena sains
khususnya terkait gerhana akan lebih meningkat," ujar Sri. (dade)
0 Comments